INSIDEN meledaknya ponsel saat digunakan dan menyebabkan tewasnya
seorang wanita 23 tahun, menjadi perhatian khusus. Beragam cibiran pun
mendarat ke perusahaan penghasil smartphone ternama di dunia ini, iPhone
5.
Berbagai spekulasi muncul terkait produk besutan Apple itu dan
tewasnya wanita cantik asal China ini, yang hingga kini belum diketahui
penyebabnya. Keluarga meminta Apple memberikan jawaban atas
penyelidikan handsetnya itu.
Dalam kasus serupa, ternyata Apple
tidak sendirian. Pada 8 Juli lalu, Galaxy S3 milik seorang wanita
tiba-tiba meledak. Gadis asal Swiss ini terluka di paha bagian kirinya,
akibat meletakkan handset keluaran Samsung tersebut di saku celananya.
Hingga kini kasus itu masih menjadi teka-teki.
Peristiwa
meledaknya smartphone yang melukai bahkan membunuh si pengguna, bukan
kali pertama terjadi. Pada 2010, seorang pria asal Texas, Amerika
Serikat (AS), mengklaim handset miliknya meledak saat sedang melakukan
panggilan. Telinganya jadi luka berdarah-darah, bahkan sampai mendapat
empat jahitan.
November 2011, para penumpang di sebuah maskapai
penerbangan regional Australia dilanda panik ketika mendarat gara-gara
sebuah iPhone 4. Handset besutan Apple yang dibawa seorang penumpang itu
tiba-tiba terbakar. iPhone 4 tersebut mengeluarkan cukup banyak asap.
Atau
pada 2012, sebuah ponsel Android (tidak disebut smartphone-nya)
dilaporkan terbakar saat berada dalam saku pemiliknya. Beruntung,
kejadian tersebut tidak menimbulkan akibat yang serius.
Kejadian
demi kejadian menjadi cerminan bahwa tidak selamanya ponsel pintar
dengan harga mahal dan bagus itu aman bagi penggunanya. Dikhawatirkan,
teknologi justru menjadi ancaman serius bagi umat manusia di masa yang
akan datang.
Ini bukti, kemajuan teknologi selain memberikan kemudahan bagi umat manusia, juga menjadi "vampire" pembunuh yang menakutkan.
Nah,
apakah dengan semakin canggihnya canggihnya teknologi, akan membuat si
pengguna merasa aman dan nyaman? Atau sebaliknya, malahan membuat resah
dan takut bahwa teknologi akan mengancam jiwa manusia.
Pengamat
Telekomunikasi dan Gadget, Teguh Prasetya, berpendapat para pengguna
smartphone di Indonesia tidak perlu khawatir. Penciptaaan teknologi
biasanya sudah diberengi dengan tingkat risiko dan keamanannya.
Sehingga,
apapun bentuk tenologi yang lahir, sudah dipikirkan bagaimana risiko
dan ancamannya. Apakah membahayakan umat manusia atau tidak. Terlebih,
apa yang diciptakan ini untuk konsumsi massal.
"Sehingga sudah
dipikirkan betul-betul mengenai standar keamanannya," jelas Teguh
Prasetya saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (19/7/2013).
Kasus
Apple, yang berujung tewasnya seorang wanita ini dinilai belum tentu
kebenarannya. Perlu penyelidikan mendalam, apakah penyebabnya perangkat
smartphone iPhone 5 yang rusak, atau ada faktor lain.
"Mungkin
kesalahan ada di manusia si pengguna yang kurang memperhatikan hal
mendasar seperti men-charger terlalu lama, atau tidak membaca buku
petunjuk, hanya sekedar pakai saja," jelasnya.
Meskipun kasus yang terjadi di luar negeri belum pernah di alami di Tanah Air, kata Teguh, masyarakat tidak perlu khawatir.
Seperti
diketahui, hingga kini pihak Apple masih melakukan penyelidikan
bekerjasama dengan kepolisian setempat. Apakah kecelakaan yang
menewaskan wanita bernama Mai Ai Lun itu berasal dari perangkat
smartphone-nya yang salah, ataukah murni kecelakaan akibat sengatan
listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar