Jumat, 19 Juli 2013

Pembunuh Manusia itu bernama SmartPhone

Pembunuh Manusia Itu Bernama SmartphoneINSIDEN meledaknya ponsel saat digunakan dan menyebabkan tewasnya seorang wanita 23 tahun, menjadi perhatian khusus. Beragam cibiran pun mendarat ke perusahaan penghasil smartphone ternama di dunia ini, iPhone 5.
Berbagai spekulasi muncul terkait produk besutan Apple itu dan tewasnya wanita cantik asal China ini, yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. Keluarga meminta Apple memberikan jawaban atas penyelidikan handsetnya itu.

Dalam kasus serupa, ternyata Apple tidak sendirian. Pada 8 Juli lalu, Galaxy S3 milik seorang wanita tiba-tiba meledak. Gadis asal Swiss ini terluka di paha bagian kirinya, akibat meletakkan handset keluaran Samsung tersebut di saku celananya. Hingga kini kasus itu masih menjadi teka-teki.
Peristiwa meledaknya smartphone yang melukai bahkan membunuh si pengguna, bukan kali pertama terjadi. Pada 2010, seorang pria asal Texas, Amerika Serikat (AS), mengklaim handset miliknya meledak saat sedang melakukan panggilan. Telinganya jadi luka berdarah-darah, bahkan sampai mendapat empat jahitan.
November 2011, para penumpang di sebuah maskapai penerbangan regional Australia dilanda panik ketika mendarat gara-gara sebuah iPhone 4. Handset besutan Apple yang dibawa seorang penumpang itu tiba-tiba terbakar. iPhone 4 tersebut mengeluarkan cukup banyak asap.
Atau pada 2012, sebuah ponsel Android (tidak disebut smartphone-nya) dilaporkan terbakar saat berada dalam saku pemiliknya. Beruntung, kejadian tersebut tidak menimbulkan akibat yang serius.
Kejadian demi kejadian menjadi cerminan bahwa tidak selamanya ponsel pintar dengan harga mahal dan bagus itu aman bagi penggunanya. Dikhawatirkan, teknologi justru menjadi ancaman serius bagi umat manusia di masa yang akan datang.
Ini bukti, kemajuan teknologi selain memberikan kemudahan bagi umat manusia, juga menjadi "vampire" pembunuh yang menakutkan.
Nah, apakah dengan semakin canggihnya canggihnya teknologi, akan membuat si pengguna merasa aman dan nyaman? Atau sebaliknya, malahan membuat resah dan takut bahwa teknologi akan mengancam jiwa manusia.
Pengamat Telekomunikasi dan Gadget, Teguh Prasetya, berpendapat para pengguna smartphone di Indonesia tidak perlu khawatir. Penciptaaan teknologi biasanya sudah diberengi dengan tingkat risiko dan keamanannya.
Sehingga, apapun bentuk tenologi yang lahir, sudah dipikirkan bagaimana risiko dan ancamannya. Apakah membahayakan umat manusia atau tidak. Terlebih, apa yang diciptakan ini untuk konsumsi massal.
"Sehingga sudah dipikirkan betul-betul mengenai standar keamanannya," jelas Teguh Prasetya saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (19/7/2013).
Kasus Apple, yang berujung tewasnya seorang wanita ini dinilai belum tentu kebenarannya. Perlu penyelidikan mendalam, apakah penyebabnya perangkat smartphone iPhone 5 yang rusak, atau ada faktor lain.
"Mungkin kesalahan ada di manusia si pengguna yang kurang memperhatikan hal mendasar seperti men-charger terlalu lama, atau tidak membaca buku petunjuk, hanya sekedar pakai saja," jelasnya.
Meskipun kasus yang terjadi di luar negeri belum pernah di alami di Tanah Air, kata Teguh, masyarakat tidak perlu khawatir.
Seperti diketahui, hingga kini pihak Apple masih melakukan penyelidikan bekerjasama dengan kepolisian setempat. Apakah kecelakaan yang menewaskan wanita bernama Mai Ai Lun itu berasal dari perangkat smartphone-nya yang salah, ataukah murni kecelakaan akibat sengatan listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar