Bank HSBC dilaporkan telah meminta lebih dari 40 misi
diplomatik untuk menutup rekening mereka sebagai bagian dari program
pengurangan risiko bisnis.
Bank terbesar di Inggris ini memberi waktu
selama 60 hari kepada kedutaan, konsulat dan komisi tinggi di London
untuk mencari bank baru, menurut koran Mail on Sunday.
Kantor kedutaan besar Vatikan di Inggris adalah diantara mereka yang akan terpengaruh oleh kebijakan ini.
Mail on Sunday melaporkan bahwa Komisi Tinggi
Papua Nugini dan Konsulat Kehormatan Benin juga telah diminta untuk
memindahkan rekening mereka.
Bernard Silver, kepala Korps Konsuler Inggris, mengatakan kepada koran itu: "Keputusan HSBC telah menciptakan kekacauan."
"Kedutaan dan konsulat sangat membutuhkan bank,
bukan hanya untuk mengambil uang untuk visa dan paspor tetapi untuk
membayar gaji staf, tagihan sewa, bahkan biaya kemacetan," kata Silver.
Sementara John Belavu, menteri di Komisi Tinggi
Papua Nugini, mengatakan: "Kami telah berkerja sama dengan HSBC selama
22 tahun dan cara mereka melempar kita keluar seperti ini sangat
mengagetkan."
Rawan pencucian uang
Pihak bank memperlakukan kedutaan seperti
pelanggan bank pada umumnya. Mereka menggunakan layanan seperti kas dan
manajemen penggajian dan pengambilan pinjaman.
Mereka juga harus membayar untuk akomodasi dan
biaya duta besar seperti biaya sekolah bagi anak-anak diplomat - hal
yang sulit dilakukan di Inggris tanpa rekening bank yang sah.
Para diplomat ini dianggap berrisiko praktik
pencucian uang karena aktivitas politik yang tinggi. Pada masa lalu,
pihak bank diperingatkan karena gagal untuk menandai rekening yang
mencurigakan.
Riggs National Bank di Washington didenda dan
kemudian dijual setelah laporan senat Amerika Serikat pada tahun 2004
mengungkapkan jajaran eksekutif dalam bisnis kedutaannya membantu
diktator Cile, Augusto Pinochet, menyembunyikan jutaan dolar.
Klik
HSBC juga pernah didenda US$2 miliar oleh otoritas AS tahun lalu atas kegiatan pencucian uang yang diduga terkait dengan jeringan kartel narkoba.
Bank ini mengakui pada waktu itu telah gagal melawan pencucian uang secara efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar