Konser grup musik cadas asal California, AS,
Metallica mendapat banyak pujian dan berlangsung aman saat dipentaskan
Minggu (25/08) malam di lapangan sepakbola Gedung Olah Raga Bung Karno,
Jakarta. Panggung musik hingar-bingar ini berlangsung dua
jam tanpa jeda, menampilkan nomor-nomor terbaik Metallica dalam
sedikitnya 18 lagu.
Puluhan ribu penonton yang sangat
menikmati pertunjukan ini nampaknya sangat mengesankan empat pemain yang
jejingkrakan di panggung.
"Kalian kangen pada sobat-sobat dari Metallica?"
seru vokalis dan gitaris James Hatfield yang langsung disambut tempik
sorak fans.
Kuartet musik keras yang sudah sembilan kali
diganjar penghargaan Grammy di AS ini sudah pernah manggung di Jakarta
20 tahun lalu. Saat itu dua hari konser di Stadion Lebak Bulus ditutup
dengan rusuh massa yang ditandai dengan pembakaran dan perusakan ratusan
bangunan dan kendaraan.
"Kami masih ingat ada kerusuhan di luar stadion
sampai akhirnya diungsikan dengan ambulans," kenang gitaris Kirk Hammet
dalam sesi konferensi pers beberapa saat sebelum manggung.
Jejak kerusuhan tahun 1993 itu sama sekali tak
nampak dalam konser yang terutama dipadati kelompok fans usia diatas 30
tahun, mereka yang sejak bocah menggemari jenis musik riuh ini.
"Kita berterimakasih kepada promotor yang sudah
membawa mimpi kita sejak kecil disini," teriak Arian, vokalis band
Seringai yang terpilih menjadi aksi pembuka konser Metallica.
'Kok bisa'
Selain Hatfield dan Hammet, Metallica juga diawaki Lars Ulrich (drum) dan Robert Trujillo (bass). Trujillo yang tampil dengan memamerkan lengan gempal berotot dan rambut dikepang dua banyak disebut-sebut media di Jakarta dua bulan lalu saat mengirim salah satu gitar bas-nya untuk Gubernur Jakarta, Joko Widodo.Gubernur Jokowi yang dikenal sangat menggemari musik keras, semalam juga tampil berkaos hitam menonton konser dengan takzim berdiri di tengah barisan penonton kelas festival.
Dengan sangat simpatik, berkali-kali Hatfield melontarkan kalimat sapaan dan candaan yang disambit tepuk sorak barisan penonton fanatiknya.
"Kalian mau (musik) heavy Jakarta? Metallica akan kasih kalian heavy, baby", seru Hatfield dan meluncurlah Sad but True.
Dari belasan repertoar yang dimainkan, hampir seluruhnya dimainkan dengan musik dan vokal yang sangat bertenaga, termasuk saat Master of Puppets, Creping Death, Seek and Destroy dilantunkan dan disambut penonton dengan head bang dan acungan jari yang membentuk tanduk ke udara.
Tercatat hanya Nothing Else Matters nomor relatif lembut yang dibawakan oleh Metallica.
Dengan usia awak band rata-rata mendekati setengah abad, termasuk Hatfield yang genap 50 tahun, penampilan penuh tenaga ini dipuji fans.
"Saya juga heran, kok bisa enggak ada bedanya sama 20 tahun lalu," komentar Teguh Biantoro, 45, sambil geleng kepala.
Teguh mengaku nonton aksi panggung Metallica di Lebak Bulus tahun 1993 dan ia nampak girang menyaksikan konser kali ini.
"Ternyata memang bagus sekali, sekali dalam 20 tahun man" Mario Pratama
Pujian juga datang dari sekelompok anak belasan tahun yang mengaku datang karena "penasaran pada cerita para senior" di sekolah.
Mario Pratama, 17, bersama empat kawan dari Ciputat untuk menuntaskan rasa ingin tahu pada Metallica.
"Ternyata memang bagus sekali, sekali dalam 20 tahun man," pujinya sambil mengacungkan tiga jari salam metal.
Matang
MeskiKlik Jakarta sudah Klik
menjadi sarang konser musisi ternama dunia dalam beberapa tahun terakhir, konser Metallica kelihatan dianggap istimewa di mata penggemar.
Sepanjang akhir pekan media nasional menyiarkan
berbagai sisi tentang penyelenggaraan pentas musik ini, termasuk
bagaimana calon penonton rela datang dari berbagai daerah dan menginap
di tenda seadanya agar bisa mengirit uang untuk menonton Metallica
manggung.
Nicolaj Andersen datang dari Bali juga khusus
untuk menonton setelah terakhir menonton penampilan grup keras ini di
Kopenhagen, 20 tahun lalu saat baru berusia 14 tahun.
"Ini konser yang cukup emosional buat saya,
karena mereka adalah idola masa kecil saya posternya ada di dinding
kamar," kata warga Denmark ini.
Yang menarik perhatiannya, menurut Andersen
selain fisik yang tampak sangat prima adalah perubahan grup yang
dinilainya merupakan buah 'kematangan' usia para awak, terutama sang
motor band, James Hatfield.
"Kalian hebat Jakarta, we'll be back soon" James Hatfield
"Hatfield dulu kalau manggung suka menggunakan kata-kata kasar, sekarang hampir tidak sama sekali. Ia sangat berubah," pujinya. Secara umum konser yang dijaga sekitar 3.000
ribu aparat ini berlangsung mulus tanpa insiden berarti. Dan Metallica
nampaknya merasakan aliran energi positif dari para pecintanya selama di
Jakarta.
(sumber: BBC News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar