Senin, 19 Agustus 2013

Militer Mesir Serbu Masjid al-Fath

Masjid al-Fath
BBC Indonesia' Photo
Pasukan kemanan Mesir berhasil menyerbu masuk dan membersihkan Majid al-Fath yang dipakai sebagai tempat berlindung peserta aksi demonstrasi pendukung Ikhwanul Muslimin, tulis media milik negara itu. Seluruh pemrotes telah digelandang keluar masjid dan banyak diantara mereka lalu ditahan kata pejabat keamanan setempat.
Barikade di dalam masjid dilakukan peserta protes sebagai bentuk perlawanan setelah aparat keamanan menembaki pendukung presiden yang digulingkan, Mohammad Morsi. Aksi bertahan dalam masjid berlanjut hingga Sabtu (17/08).

Masjid itu jadi tempat para pemrotes untuk merawat korban luka serta menyolatkan jenazah kawan mereka yang jadi korban dalam bentrokan Jumat (16/08) sebelumnya.
Para pendukung Ikhwanul Muslimin juga menggunakan berbagai benda sebagai barikade untuk melindungi pintu masjid dari serbuan pasukan keamanan.
Dilaporkan tembakan gas air mata diarahkan ke dalam masjid, juga tembakan peluru dan tembakan balasan sedikitnya dari satu orang yang berada di menara masjid.

'Tindakan teroris'

Sementara itu pejabat sementara perdana menteri Mesir telah mengajukan proposal agar organisasi tersebut kembali dibekukan, setelah dilarang di bawah pemerintahan Presiedn terguling Hosni Mubarak yang memimpin Mesir sejak 1954.
Jika proposal ini secara hukum disetujui maka seluruh asetnya bisa disita negara.
Sebaliknya aksi demonstrasi kian panas dan terus menyebar ke berbagai kota di Mesir, hingga Sabtu malam sebagai balasan atas pengumuman pemerintah yang memberlakukan jam malam.
Gambar-gambar yang disiarkan televisi setempat menunjukkan aksi protes di kota terbesar kedua Mesir Iskandariah, serta Helwan dan Minya di selatan Kairo.
Sejumlah tank nampak disiagakan dekat jalan-jalan di kota pantai Iskandariah.
Ikhwanul Muslimin menyerukanaksi protes terus-menerus sejak kamp yang menjadi markas aksinya di Kairo dibubarkan militer Rabu (14/08) dan mengakibatkan ratusan pendukungnya tewas.
Bentrok susulan pada Jumat (16/08) menewaskan sedikitnya 173 orang.
Menurut pejabat sementara PM Mesir Hazem Beblawi aksi-aksi protes ini adalah "tidak teroris," kata juru bicaranya Sharif Shawqi.
Meski nampak ketegangan muncul dimana-mana, laporan wartawan BBC di Kairo menyebutkan pula bahwa kondisi di ibukota sebenarnya relatif tenang.
Di luar insiden masjid al-Fath, sepanjang Sabtu toko-toko dan kafe tetap buka seperti biasa.
(sumber: BBC Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar