Minggu, 01 September 2013

Akibat Main Api Dengan Janda Oknum TNI Masuk Penjara

nah-subAPAPUN  pangkatnya, anggota TNI tak boleh poligami. Maka Lettu Susarli, 38, pun terjebak pada permainan api sendiri. Sudah punya istri masih nekat juga pacari janda bahenol Sumanti, 37, hingga hamil. Giliran dituntut untuk disuruh tanggungjawab malah menggertak "laporkan saja ke kesatuan". Sang pacar pun jadi kalap dan nekad, dan kini oknum TNI petualang itu masuk sel.

Sebagai prajurit sapta marga pembela sejati NKRI, anggota TNI memang tidak boleh poligami. Dari pangkat balok satu sampai bintang empat, aturannya tetap sama. Polisi dan PNS juga begitu. Kalau ada perkecualian, hanya wakil presiden yang boleh berbini tiga, itu pun hanya di zaman Presiden Megawati. Pemerintahan setelahnya, pejabat tinggi negara juga tidak boleh poligami, kecuali …..kepepet dan ngumpet-ngumpet.

Lettu Susarli yang bertugas di Batalyon Armed II Deliserdang, sebagai perwira menengah TNI, tahu betul atas batasan aturan tersebut. Tapi ketika kenal dengan janda muda Sumanti yang demikian seksi menggiurkan, lupalah dia akan semua disiplin aturan dan kode etik profesinya. Setiap melihat Sumanti daya khayalnya berkembang ke mana-mana. “Ibarat singkong, kalau dikupas pasti putih dan lembut seperti lumpur…..,” begitulah hayalan oknum TNI setiap melihat Sumanti.

Janda muda dari Dusun II, Desa Binjai, Kec. Tebingsyahbandar, Kab. Sergai tersebut secara 'strategis' lalu didekati secara serius dengan mengaku dirinya sebagai duda. Dari SMS-an, telpon-telponan, kemudian ditingkatkan sampai jalan bareng. Ketika deklarasi cinta sudah diumumkan, Sumanti pun tak keberatan diajak ke Medan dan menginap di Hotel Istana, Jl. SM Raja. Di sinilah, negosiasi dan MOU itu diteruskan dengan “eksekusi” tingkat ranjang.

Sejak itu hubungan intim bak suami istri itu sudah menjadi rutinitas. Yang Sumanti tidak menduga dan habis pikir, ternyata Lettu Susarli itu nafsunya besar sekali, cocok dengan namanya. Betapa tidak? Saat berbagi cinta dia tak hanya menjalankan secara konvensional, praktek sodomi pun dipraktekkan juga. Bahkan paling gila, selaian adegan mesum itu suka direkam pakai HP, Sumanti pernah dikirimi MMS berupa “burung” Lettu Susarli yang tak bisa bernyanyi macam penyanyi youtube yang bertralala trilili ……

Karena kadung mencintai, segala permintaan dan permohonan oknum TNI itu selalu dikabulkan tanpa mengenal waktu dan tempat. Makanya kapan saja minta, Sumanti berusaha melayani. Seperti misalnya saat Susarli mengikuti pendidikan di Cimahi, dia ditelepon supaya datang ke Bandung pakai pesawat atas tanggungan oknum TNI ini. Padahal di sana dia hanya sekedar dijadikan ajang pemuas nafsu di sebuah hotel di Cimahi.

Selama hubungan semakin jauh dan rusuh (tak wajar), Sumanti pun minta dinikahi segera, sehingga hubungan itu menjadi resmi. Tapi ternyata Susarli berjanji dan berjanji terus. Dan ketika hasil kerjasama berbagi nikmat itu telah menghasilkan janin di perutnya, kembali Sumanti menuntut untuk segera dinikahi. Ternyata sang oknum TNI malah berkelit. “Kalau kamu tak terima, silahkan saja lapor saja ke kesatuan saya. Tak mungkin baju dinesku copot gara-gara urusan beginia,” tantang Lettu Susarli dengan gagah dan arogan.

Rupanya sang Oknum lupa dengan sifat perempuan, semakin ditantang semakin nekat. Perempuan kok ditantang!?!  Segera saja Sumanti mengadu ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/5 di Jl. Letjen Suprapto Medan. Karena bukti-buktinya cukup kuat, akhirnya oknum TNI yang suka bermain api itu ditahan dan dijerat Pasal 281 KUHPidana dan Pasal 36 UU RI No 44 tahun 2008 tentang pornografi.

Legalah Sumanti, walau pun hatinya telah hancur dan sakit hatinya tuntas telah terbayarkan. Prinsip dia, dirinya hancur, karier Susarli juga harus hancur.

Kemarin melepas baju Sumanti, besoknya bakal lepas baju TNI. 
(SP/Gunarso TS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar