APAPUN pangkatnya, anggota TNI tak boleh poligami. Maka Lettu
Susarli, 38, pun terjebak pada permainan api sendiri. Sudah punya istri
masih nekat juga pacari janda bahenol Sumanti, 37, hingga hamil. Giliran dituntut
untuk disuruh tanggungjawab malah menggertak "laporkan saja ke kesatuan". Sang pacar pun jadi kalap dan nekad, dan kini oknum TNI petualang itu masuk sel.
Sebagai prajurit sapta marga pembela sejati NKRI, anggota TNI memang tidak boleh
poligami. Dari pangkat balok satu sampai bintang empat, aturannya tetap sama.
Polisi dan PNS juga begitu. Kalau ada perkecualian, hanya wakil presiden
yang boleh berbini tiga, itu pun hanya di zaman Presiden Megawati.
Pemerintahan setelahnya, pejabat tinggi negara juga tidak boleh
poligami, kecuali …..kepepet dan ngumpet-ngumpet.
Lettu Susarli yang bertugas di Batalyon Armed II Deliserdang, sebagai
perwira menengah TNI, tahu betul atas batasan aturan tersebut. Tapi ketika
kenal dengan janda muda Sumanti yang demikian seksi menggiurkan, lupalah
dia akan semua disiplin aturan dan kode etik profesinya. Setiap melihat Sumanti daya
khayalnya berkembang ke mana-mana. “Ibarat singkong, kalau dikupas
pasti putih dan lembut seperti lumpur…..,” begitulah hayalan oknum TNI setiap melihat Sumanti.
Janda muda dari Dusun II, Desa Binjai, Kec. Tebingsyahbandar, Kab.
Sergai tersebut secara 'strategis' lalu didekati secara serius dengan mengaku dirinya sebagai duda.
Dari SMS-an, telpon-telponan, kemudian ditingkatkan sampai jalan
bareng. Ketika deklarasi cinta sudah diumumkan, Sumanti pun tak
keberatan diajak ke Medan dan menginap di Hotel Istana, Jl. SM Raja. Di
sinilah, negosiasi dan MOU itu diteruskan dengan “eksekusi” tingkat ranjang.
Sejak itu hubungan intim bak suami istri itu sudah menjadi rutinitas.
Yang Sumanti tidak menduga dan habis pikir, ternyata Lettu Susarli itu nafsunya besar sekali,
cocok dengan namanya. Betapa tidak? Saat berbagi cinta dia tak hanya
menjalankan secara konvensional, praktek sodomi pun dipraktekkan juga.
Bahkan paling gila, selaian adegan mesum itu suka direkam pakai HP,
Sumanti pernah dikirimi MMS berupa “burung” Lettu Susarli yang tak bisa
bernyanyi macam penyanyi youtube yang bertralala trilili ……
Karena kadung mencintai, segala permintaan dan permohonan oknum TNI itu selalu dikabulkan tanpa mengenal waktu dan tempat. Makanya kapan saja minta, Sumanti berusaha melayani.
Seperti misalnya saat Susarli mengikuti pendidikan di Cimahi, dia
ditelepon supaya datang ke Bandung pakai pesawat atas tanggungan oknum
TNI ini. Padahal di sana dia hanya sekedar dijadikan ajang pemuas nafsu
di sebuah hotel di Cimahi.
Selama hubungan semakin jauh dan rusuh (tak wajar), Sumanti pun minta
dinikahi segera, sehingga hubungan itu menjadi resmi. Tapi ternyata
Susarli berjanji dan berjanji terus. Dan ketika hasil kerjasama berbagi nikmat
itu telah menghasilkan janin di perutnya, kembali Sumanti menuntut untuk
segera dinikahi. Ternyata sang oknum TNI malah berkelit. “Kalau kamu tak terima, silahkan saja
lapor saja ke kesatuan saya. Tak mungkin baju dinesku copot gara-gara urusan beginia,” tantang Lettu Susarli dengan gagah dan arogan.
Rupanya sang Oknum lupa dengan sifat perempuan, semakin ditantang semakin nekat. Perempuan kok ditantang!?! Segera saja Sumanti mengadu
ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/5 di Jl. Letjen Suprapto Medan.
Karena bukti-buktinya cukup kuat, akhirnya oknum TNI yang suka bermain
api itu ditahan dan dijerat Pasal 281 KUHPidana dan Pasal 36 UU RI No 44
tahun 2008 tentang pornografi.
Legalah Sumanti, walau pun hatinya telah hancur dan sakit hatinya
tuntas telah terbayarkan. Prinsip dia, dirinya hancur, karier Susarli juga
harus hancur.
Kemarin melepas baju Sumanti, besoknya bakal lepas baju TNI.
(SP/Gunarso TS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar