Para diplomat dari sejumlah negara Eropa dan PBB
marah setelah tentara Israel melakukan intervensi untuk mencegah mereka
memberikan bantuan kepada suku Badui di Tepi Barat.
Seorang diplomat Prancis mengatakan dia dipaksa keluar dari kendaraannya.
Juru bicara Israel mengatakan sedang meninjau apakah diplomat tersebut telah menyalahgunakan hak-hak mereka.
Rumah-rumah di Khirbet al-Makhul dihancurkan
pada Senin (16/09) setelah Pengadilan Tinggi Israel memutuskan bahwa
area itu dibangun tanpa izin.
Koresponden BBC di Timur Tengah Kevin Connolly,
di Yerusalem, mengatakan para warga di wilayah itu menolak meninggalkan
tanah tempat mereka menggembala domba selama beberapa generasi.
Para diplomat mengatakan segera setelah mereka
tiba di lokasi, sekitar selusin jip tentara Israel datang dan
memerintahkan para diplomat untuk tidak membongkar barang bantuan di
truk mereka.
Diplomat Prancis Marion Fesneau-Castaing
mengatakan kepada kantor berita Reuters: " Mereka menyeret saya keluar
dari truk dan mendorong saya hingga jatuh tanpa memperhatikan kekebalan
diplomatik saya. Inilah bagaimana hukum internasional dihormati di sini. "
'Mengejutkan dan keterlaluan'
Juru bicara Konsulat Jenderal Inggris di
Yerusalem mengatakan bahwa mereka "khawatir bahwa pihak militer Israel
telah menghalangi masyarakat yang terkena dampak untuk menerima bantuan
kemanusiaan."
Juru bicara itu menambahkan: "Kami telah
berulang kali menjelaskan kepada pemerintah Israel tentang keprihatinan
kami atas penghancuran yang kami pandang menyebabkan penderitaan yang
tidak perlu untuk rakyat Palestina, dan berbahaya bagi proses perdamaian
karena bertentangan dengan hukum kemanusiaan internasional."
Kordinator Kemanusiaan PBB James Rawley
mengatakan pemerintah Israel harus "memenuhi kewajiban mereka untuk
melindungi komunitas-komunitas di bawah pendudukan mereka."
Sementara situs berita The Haaretz mengutip
Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengatakan bahwa "puluhan warga
Palestina, aktivis asing dan diplomat "telah mencoba untuk mendirikan
tenda, yang disebut "provokasi."
Juru bicara kementerian luar negeri Israel Paul
Hirschson kepada Agence France-Presse bahwa Israel mungkin akan
mengajukan komplain terhadap Fesneau-Castaing.
"Jika ia memang berpartisipasi maka keluhan resmi akan diajukan karena bukan begitu cara diplomat berperilaku," katanya.
Bulan lalu Klik
Palestina membatalkan rencana pertemuan dengan Israel menyusul tewasnya tiga warga Palestina di Tepi Barat.
Tujuan pembicaraan adalah untuk Klik
merundingkan diakhirinya konflik Palestina-Israel berdasarkan apa yang disebut solusi dua negara - negara Palestina berdampingan dengan Israel yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar