Hidup dalam status janda kempling, membuat Ny. Kamsiyah, 42,
dicemburui Ny. Dasmi, 45, tetangga sendiri. Curiga suaminya ada main
dengan sijanda , istri Jioto, 46, ini jadi mata gelap dan tega
main burning (bakar). Tentu saja Ny. Kamsiyah kelabakan karena wajah dan
dadanya dibakar orang.
Jadi janda muda dan cantik, sering membuat wanita itu serba salah.
Agak tampil beda sedikit saja, sudah dicurigai para wanita kanan kiri
bahwa mau menjerat suami mereka. Sebab para ibu memang juga sangat
mafhum, bahwa kaum lelaki itu mayoritas tak tahan melihat pantat dan
indomilk ukuran gede. Padahal sesungguhnya terpulang pada karakter si
lelaki itu sendiri, punya iman atau mau memanjakan “si imin”.
Kamsiah memang belum lama menyandang status janda. Wajahnya yang ayu
dan seksi, para lelaki tetangga kanan kiri menyebutnya sebagai randa
kempling yang enak dipithing (didekap). Bodi dan tipenya memang mirip
Vitalia Syesya inceran Ahmad Fathanah si daging impor, tapi belum juga
berhasil nyosorrrr. Kalau ada sedikit perbedaan, Kamsiyah lebih tua dan
dia tak punya rejeki sebagus Vitalia Syesya.
Demikianlah, suami Dasmi yang orangnya memang supel, bergaul dengan
si janda muda tanpa beban. Namanya juga bertetangga. Kelakar dan canda
sering saling lempar antara Jioto – Kamsiah. Sak glugut pinara sasra
(baca: rambut dibelah tujuh) pun tak ada niat macem-macem di antara
keduanya. Jioto sekedar bergaul, tak ada niat untuk menggauli.
Sebaliknya Ny. Dasmi ini orangnya memang kurang pendidikan, wong
sekolahnya saja hanya sampai SMP, itu juga SMP kelas jauh pula. Menyaksikan suaminya
suka guyonan dengan Kamsiah, dan wanita itu menanggapi renyah, menarik
kesimpulan bahwa keduanya memang ada main. Dasmi pernah menegur
suaminya, jangan suka cengengesan dengan janda muda, tapi Jioto hanya
nyengenges pula.
Karena gaya canda keduanya tak juga bisa dihentikan, Dasmi jadi
cemburu. Dengan kesimpulan bahwa si janda kempling sudah selingkuh
dengan suaminya, dia beranggapan bahwa janda gatel itu selayaknya diberi
pelajaran. Karenanya, beberapa hari lalu dengan membawa pemantik api
dan bensin, dia melabrak ke rumah Kamsiah.
“Kula nuwun….,” begitu kata Dasmi seperti laiknya orang bertamu.Tuan
rumah pun menjawab “mangga” dan membukan pintu. Tapi begitu tampak wajah
ayu sijanda, bensin langsung disiramkan ke muka Kamsiah dan pemantik
api dinyalakan. Keruan saja wajah dan dada sijanda terbakar. Gegerlah
warga Kelurahan Bago, Kecamatan Kota Tulungagung. Penduduk berusaha
menolongnya dan karena lukanya tak begitu serius, nyawa Kamsiah masih
bisa diselamatkan. Cuma kemungkinan akan ada bekas luka/cacat di
wajahnya.
Ny. Dasmi kini ditahan. Sedangkan Ny. Kamsiah mengaku sama sekali tak
ada hubungan istimewa dengan Jioto. Semua sebatas pergaulan antar
tetangga, karena sebentar lagi sudah ada lelaki yang akan mengambilnya
sebagai istri. “Jadi buat apa saya merebut suami orang,” kata Kamsiah
dengan wajah berbalut laksana mumi.
Semoga calon suami tak kecewa dengan wajah edisi baru. (KC/Gunarso TS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar