Rabu, 09 Oktober 2013

Vladimir Putin: Belanda Harus Minta Maaf Atas Pemukulan Diplomat Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut permintaan maaf pemerintah Belanda setelah seorang diplomat Rusia ditangkap akhir pekan lalu.
Moskow telah menuduh bahwa aparat kepolisian setempat memasuki kediaman diplomat, Dimitri Borodin, dan memukulinya di depan anak-anaknya.
Kepada wartawan di sela-sela KTT APEC 2013 di Bali, Putin mengatakan: "Ini adalah pelanggaran Konvensi Wina (yang mengatur tentang hubungan diplomatik)."
"Kami menunggu penjelasan dan permintaan maaf dan bagi mereka bersalah harus dihukum. Sikap kami sangat bergantung bagaimana tindakan Belanda."
Menteri Luar negeri Belanda mengatakan persoalan ini masih diselidiki, dan menyatakan akan meminta maaf jika terbukti ada pelanggaran protokol diplomasi.

Wakil Dubes Rusia di Belanda itu mengatakan dia yakin bahwa kehadiran aparat polisi itu setelah dipanggil oleh tetangga yang mengeluhkan cara Borodin memperlakukan anak-anaknya.
Borodin sendiri mengatakan dia justru melindungi anak-anaknya.

Penangkapan aktivis Greenpeace

"Kami menunggu penjelasan dan permintaan maaf dan bagi mereka bersalah harus dihukum. Sikap kami sangat bergantung bagaimana tindakan Belanda."
Insiden ini terjadi pada saat yang kurang tepat bagi hubungan kedua negara, yaitu rencana kunjungan Raja Willem Alexander ke Rusia pada 9 November nanti.
Bagaimanapun, hubungan kedua negara belakangan mengalami ketegangan setelah Rusia menahan (Klik aktivis Greenpeace), pada bulan lalu, yang dua diantaranya adalah warga Belanda.
Belanda melakukan upaya hukum pada pekan lalu untuk membebaskan para aktivis, yang didakwa melakukan pembajakan setelah mereka melakukan Klik protes terhadap eksplorasi di lepas pantai di Lautan Arktik.
Eksplorasi ini dilakukan oleh Gazprom, perusahaan yang dikendalikan pemerintah Rusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar