Minggu, 03 November 2013

Menlu RI: Australia Tidak Adil

Credit: ABC
Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan tidak selayaknya Australia melakukan operasi spionase dari kantor kedutaannya di Jakarta, sebagaimana dilaporkan di berbagai media. Menlu Marty mengatakan, "it's not cricket to do these kind of things". Dalam "bahasa gaul" di Australia, "it's not cricket" dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang kurang adil, meskipun tidak dapat dikatakan melanggar aturan main.




Menlu Marty kebetulan berada di Perth, Australia Barat untuk suatu konferensi. Kepada wartawan, Jumat (1/11/2013), ia mengatakan  sangat prihatin jika Australia benar melakukan apa yang dilaporkan oleh media sebagai kegiatan spionase.

Menurut Menlu Marty, ini bukan masalah bahwa sebuah negara memiliki kapasitas untuk melakukan kegiatan mata-mata. "Sebagai sahabat ini terutama menyangkut masalah saling percaya, bukan?" tegasnya.
"Suatu negara mungkin memiliki kemampuan teknis untuk menyadap dan mungkin sudah mendapatkan banyak informasi. Namun ongkosnya dari sisi hilanganya rasa saling percaya, ini yang saya kira perlu dipikirkan," kata Menlu Marty lagi.

Marty mengatakan telah menyampaikan permasalahan ini kepada Menlu Australia Julie Bishop.
Sementara itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, telah meninggalkan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Jumat (1/11/2013) pagi, setelah dipanggil ke sana untuk memberi penjelasan terkait laporan bahwa Australia selama ini melakukan operasi spionase dari kantor kedutaannya di Jakarta.
Greg Moriarty dipanggil ke kantor Deplu untuk menjelaskan laporan bahwa Australia menyadap pembicaraan telepon dan mengumpulkan informasi.
Moriarty berada di gedung itu hanya kira-kira 20 menit. Ketika meninggalkan gedung, ia mengatakan kepada para reporter bahwa dari perspektifnya, pertemuan itu berjalan baik, dan sekarang ia harus melapor kepada pemerintahnya.
Ia tidak mau memberikan keterangan lebih jauh tentang pertemuan itu.
Seorang pejabat Deplu yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, tidak biasanya pertemuan seperti itu dilangsungkan begitu singkat.
Sekjen Deplu menandaskan kembali pesan yang dirilis kemarin bahwa pada pandangan Indonesia, laporan tentang kegiatan mata-mata itu tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan hubungan bersahabat kedua negara. (sumber: Radio Australia)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar