Militer AS mengatakan telah melancarkan empat
serangan udara baru terhadap militan, untuk melindungi warga sipil di
Irak bagian utara.
Komandan Pusat AS mengatakan jet tempur dan
pesawat tanpa awak telah menghancurkan kapal pengakut senjata dan sebuah
truk yang menembak anggota sekte Yazidi.
Serangan ini merupakan serangan udara ketika AS terhadap militan Irak, sejak mendapatkan persetujuan dari Presiden Barack Obama.
Serangan sebelumnya menargetkan pasukan Daulah Islamiyah yang mengancam kota Irbil yang dihuni mayoritas Kurdi.
Sejumlah serangan ini menunjukkan keterlibatan langsung AS untuk pertama kalinya dalam operasi militer di Irak sejak mundur dari negara tersebut pada akhir 2011 lalu.
Kirim bantuan
Pentagon juga mengatakan angkatan udara AS juga mengirimkan Klik
bantuan kepada warga yang mengungsi di Gunung Sinjar, melalui udara.
Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan kepada BBC 72 paket bantuan sampai kepada "pihak yang membutuhkan".
Prancis dan Inggris juga telah mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan bantuan.
Daulah Islamiyah telah menguasai wilayah Suriah
bagian timur dan utara serta barat Irak dalam beberapa bulan, dan
mendeklasikan sebuah "kekhalifahan".
Para jihadis juga menguasai bendungan Mosul -
yang terbesar di Irak - dimana mereka mengibarkan bendera hitam dan
melakukan patroli disekitarnya.
Militan Islam ini telah dituduh melakukan eksekusi dan membunuh sejumlah orang non Muslim.
Badan PBB untuk anak-anak Unicef, menyebutkan
sekitar anak-anak Yazidi meninggal akibat dehidrasi di pengunungan
disekitar Sinjar.
Inggris memperkirakan 15.000-30.000 orang terjebak di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar