Juri dari WTO juga menyebutkan kalau uang
subsidi tersebut termasuk pendanaan untuk riset dan pengembangan badan
ruang angkasa Nasa.
Sebelumnya, pada tahun lalu WTO juga mengatakan kalau pesaing Boeing, Airbus juga menerima dana ilegal dari pemerintahan Eropa.
Kedua produsen pesawat terbang itu memang
terlibat dalam perang pendanaan dari sejumlah negara selama hampir enam
tahun belakangan.
Kasus ini merupakan salah satu dari kasus rumit
yang pernah dibawa ke WTO di Jenewa, dengan mengeluarkan lebih dari
2.000 halaman keputusan.
"Ini adalah waktunya bagi Boeing untuk berhenti
menyangkal atas pendapatan dana tidak sah hasil dari ilegal subsidi,''
kata Rainer Ohler, juru bicara Airbus.
Tetapi Boeing mengatakan kalau peraturan WTO
terkait dana sebesar US$5.3 miliar itu kecil ketimbang dana sebesar
US$20 miliar yang didapat Airbus.
"Keputusan WTO ini memecahkan pemikiran yang
menyenangkan kalau pemerintah Eropa harus secara ilegal mensubsidi
Airbus untuk melawan bantuan pemerintah AS ke Boeing,'' kata Michael
Luttig, wakil dari Boeing.
Eropa mengklaim kalau Boeing telah menerima sepuluh kali subsidi ilegal sebesar US$19,1 miliar diantara tahun 1989 dan 2006.
WTO tidak membenarkan klaim tersebut.
Tetapi mengatakan kalau sejumlah subsidi,
termasuk kontrak Nasa dan beberapa keringanan pajak, telah menyebabkan
pengaruh yang serius bagi kepentingan Airbus.
"Efek dari subsidi ini mempengaruhi penjualan
Airbus di pasar negara ketiga, penurunan harga yang signifikan dan
kerugian penjualan,'' demikian isi penjelasan WTO.
Dalam kebijakan itu direkomendasikan agar AS menarik subsidi.
Komisioner perdagangan Uni Eropa Karel De Gucht mengatakan keputusan WTO itu mempertegas kecurigaan Brussel.
"Laporan juri WTO ini menggambarkan dengan jelas
kalau Boeing menerima subsidi yang sangat besar di masa lalu dan masih
mendapatkan subisidi yang besar pada saat ini,'' katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar