Menteri Luar Negeri Uni Eropa sepakat untuk menetapkan sayap militer kelompok Lebanon, Hisbullah sebagai organisasi teroris. Kesepakatan ini diambil dalam pertemuan 28 negara anggota Uni Eropa di Brussels.
Dengan keputusan ini, pengiriman
uang oleh simpatisan Hisbullah di Eropa atau diplomat yang bertemu
anggota kelompok dianggap tindakan ilegal.
Sejumlah negara anggota menyatakan khawatir bahwa langkah ini dapat semakin menganggu kestabilan di Lebanon.
Wartawan BBC Chris Morris di Brussels mengatakan
sejumlah negara anggota juga menyatakan akan sulit membedakan
sepenuhnya antara sayap politik dan militer Hisbullah.
Hisbullah memiliki organisasi politik yang kuat
dan bersama sekutu lainnya mendominasi kabinet Lebanon sebelumnya yang
mengundurkan diri Maret lalu.
Para pejabat Uni Eropa dilaporkan mengajukan
kompromi untuk menanggapi keraguan sejumlah anggota dengan satu
pernyataan bahwa organisasi itu "harus terus melanjutkan dialog dengan
semua partai politik di Lebanon."
Daftar hitam di AS, Kanada
Pemerintah Lebanon mendesak Brussels Jumat lalu untuk tidak bertindak terhadap Hisbullah dan menggambarkan kelompok ini sebagai "komponen penting dalam masyarakat Lebanon."Namun Klik keterlibatan kelompok ini dalam perang di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad semakin memperkuat keputusan Uni Eropa, kata wartawan BBC Chris Morris.
Negara-negara yang mendukung langkah Uni Eropa mengatakan ada bukti kuat bahwa Hisbullah bertanggung jawab atas serangan bom terhadap turis Israel di Bulgaria tahun lalu yang menyebabkan enam orang meninggal.
Hisbullah menyanggah terlibat.
Para diplomat Uni Eropa juga menunjuk kasus di Siprus, menyangkut anggota Hisbullah yang dinyatakan bersalah merencanakan serangan terhadap warga Israel.
Hisbullah telah masuk dalam daftar hitam di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris dan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar