Kamis, 22 Agustus 2013

Bisnis Manis Berjualan Busana Muslim

tanah abang
BBC Indonesia Photo
Penjualan busana muslim di Jakarta meningkat satu bulan sebelum ramadan tetapi para pedagang mengatakan omset mereka menurun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sejak satu bulan sebelum puasa, Pasar Tanah Abang diserbu jutaan pengunjung yang akan membeli busana wanita, pria dan anak-anak.
Sebagian besar pembeli berasal dari daerah dan mereka akan menjual kembali pakaian itu di daerah mereka.
Seorang pedagang bernama Mamiek mengatakan pada BBC Indonesia transaksi meningkat sejak sebulan sebelum Idul Fitri.
"Menjelang Ramadhan ada peningkatan, orang yang tidak biasa belanja jadi berbelanja, jadi sebelum lebaran orang daerah sudah menyetok barang untuk dijual disana," kata Mamiek.
Namun ia mengatakan jumlah pembeli berkurang dibanding tahun lalu.
"Tahun sekarang merosot, tahun lalu puasa kurang dari sebulan omzet sudah Rp500 juta, sekarang paling cuma Rp250 juta-an," tambahnya.

Persaingan ketat

Namun bagi pedagang lain, Herlina, masa menjelang puasa dan lebaran adalah waktu untuk mencari untung lebih banyak.
"Peningkatan banyak, sampai 500 persen, berdagang dua bulan menjelang lebaran untungnya sama dengan 10 bulan," kata Herlina.
Ia juga rajin memperbaharui tren dengan meniru model busana yang populer di majalah atau merancangnya dengan konveksi mitra.
Pasar tanah Abang yang memiliki lebih dari 15 ribu kios adalah pasar grosir yang menjadi tempat belanja pedagang dari seluruh Indonesia.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Jakarta, Hasan Basri, mengatakan bahwa meski perputaran uang di Tanah Abang sangat besar, jumlah kiosnya pun sangat banyak sehingga keuntungan tiap kios berkurang.
"Jika omzet Rp 1 triliun dibagi 15 ribu kios atau 16 ribu kios sehari ya dengan sendirinya persaingan akan ketat," kata Hasan.
Bukan hanya busana muslim tetapi perlengkapan Idul Fitri pun ramai dibeli sehingga menjelang lebaran dan omzet bisa mencapai Rp 3 triliun.
"Tanah Abang ini pasar regional, orang dari Sabang sampai Merauke belanja ke sana, dari Malaysia dan Brunei juga," kata Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar