Tegucigalpa
- Sebuah perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat
(AS) yang berada di Honduras mendapat banyak kecaman dari serikat buruh
dan mantan karyawannya. Hal itu dikarenakan perusahaan tersebut memaksa
pekerjanya memakai popok saat bekerja untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan.
Sekretaris Jenderal Konfederasi Umum Pekerja, Daniel
Duron, mengatakan bahwa perusahaan Kyungshin Lear Honduras Electrical
Distribution Systems melakukan pelanggaran hak-hak tenaga kerja dengan
memaksa karyawannya untuk memakai popok ukuran dewasa untuk menghindari
para pekerjanya pergi ke kamar mandi.
Namun, popok yang dipakai
pekerja Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems harus
dibeli sendiri. Menteri Tenaga Kerja Honduras, Jorge Bogran, mengatakan
bahwa pihaknya mengerahkan 30 orang inspektur untuk menyelidiki kasus
ini.
Juru bicara Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems, Edgardo Dumas, menolak semua tuduhan mantan karyawannya. Namun,
mantan pekerjanya yang bernama Maria Galeano, memberikan pengakuan
bahwa selama tujuh tahun dia bekerja di sana para pekerja diharuskan
memakai popok karena pihak perusahaan tidak memberikan izin untuk pergi
ke kamar mandi.
"Ini memalukan untuk mengatakan kita harus memakai
popok karena mereka tidak memberikan izin untuk pergi ke kamar mandi,
banyak karyawan yang bisa membuktikannya," ujar Galeano, seperti dikutip
dari Oddity Central, Kamis (15/8/2013).
Perusahaan Kyungshin Lear
Honduras Electrical Distribution Systems mulai beroperasi di Honduras
10 tahun silam, dan telah memiliki sekitar 3.500 karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar