Jumat, 02 Agustus 2013

Pendapatan Preman Tanah Abang Melebihi Gaji Eksekutif

Keramaian Pasar Tanah Abang dimanfaatkan banyak orang sebagai lokasi strategis mencari uang. Tak cuma pedagang grosiran, pedagang kaki lima(PKL), tukang parkir hingga preman pun bisa hidup sejahtera jika membuka lapak usaha di sana.

Cerita itu benar adanya dan bukan isapan jempol belaka. Bagaimana tidak, setiap hari pusat pasar tekstil terbesar di Indonesia itu tak pernah sepi pengunjung. Terlebih ketika memasuki bulan Ramadan dan Lebaran.

Kemarin, Polda Metro Jaya menangkap puluhan preman yang biasa mangkal di Tanah Abang. Keterangan yang mereka sampaikan ke polisi cukup mengagetkan. Sebab bicara soal penghasilan, para pria berwajah sangar itu bisa meraup untung sampai Rp 1 juta. Nilai itu, untuk hitungan setengah hari.

Nilai Rp 1 juta ini berasal dari kegiatan mereka memalak para pengunjung yang menggunakan kendaraan. Setiap kendaraan yang parkir dikenakan tarif Rp 10.000. Meski tak sesuai aturan yang diterapkan pemerintah, mau tau mau pengunjung harus membayarnya jika ingin kendaraan mereka selamat.

"Orang yang lewat situ ditagihin juga seperti jalan tol, kalau enggak mau dibaret-baret," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro.

Hebatnya lagi, penghasilan itu di luar pendapatan bulanan mereka. Menurut pengakuan salah satu preman yang diamankan, satu bulan mereka bisa mengantongi uang Rp 30 juta. Uang itu berasal dari hasil mereka memalak tiap kios milik pedagang.

"Sebulan itu Rp 30 juta, di tempat yang bakal laku dan banyak pengunjung. Harian Rp 10 ribu-20 ribu. Kalau tidak bayar, dibongkar atau tidak boleh berdagang di situ," tambah Rikwanto .

Temuan ini cukup membuat geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, dengan memalak orang penghasilan mereka setara dengan manajer di perusahaan Jakarta.

Seperti penelusuran merdeka.com, gaji pokok untuk tingkatan kepala cabang sebuah bank sekitar Rp 30 juta. Sedangkan untuk tingkatan staf-nya, gaji pokok mereka berkisar Rp 10-15 juta.

Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional mencapai level manajer dan tak mudah mencapai posisi itu.

Untuk fresh graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman kerja. Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat jarang.

"Saya saja bagian customer service hanya Rp 3 juta-an kalau gaji pokok," kata Septy, salah seorang karyawan bank kepada merdeka.com.

Realita ini jelas membuat geleng-geleng kepala. Paling tidak, pengakuan para preman ini soal penghasilannya cukup menjadi bukti betapa profesi dunia hitam di Jakarta tumbuh begitu subur. Hal ini berbanding terbalik dengan mereka yang benar-benar membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
(sumber: Merdeka.com)
Baca juga:
Setengah hari, preman Tanah Abang bisa dapat Rp 1 juta lebih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar