Keramaian Pasar Tanah Abang dimanfaatkan banyak orang sebagai lokasi
strategis mencari uang. Tak cuma pedagang grosiran, pedagang kaki
lima(PKL), tukang parkir hingga preman pun bisa hidup sejahtera jika
membuka lapak usaha di sana.
Cerita itu benar adanya dan bukan
isapan jempol belaka. Bagaimana tidak, setiap hari pusat pasar tekstil
terbesar di Indonesia itu tak pernah sepi pengunjung. Terlebih ketika
memasuki bulan Ramadan dan Lebaran.
Kemarin, Polda Metro Jaya
menangkap puluhan preman yang biasa mangkal di Tanah Abang. Keterangan
yang mereka sampaikan ke polisi cukup mengagetkan. Sebab bicara soal
penghasilan, para pria berwajah sangar itu bisa meraup untung sampai Rp 1
juta. Nilai itu, untuk hitungan setengah hari.
Nilai Rp 1 juta
ini berasal dari kegiatan mereka memalak para pengunjung yang
menggunakan kendaraan. Setiap kendaraan yang parkir dikenakan tarif Rp
10.000. Meski tak sesuai aturan yang diterapkan pemerintah, mau tau mau
pengunjung harus membayarnya jika ingin kendaraan mereka selamat.
"Orang
yang lewat situ ditagihin juga seperti jalan tol, kalau enggak mau
dibaret-baret," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro.
Hebatnya
lagi, penghasilan itu di luar pendapatan bulanan mereka. Menurut
pengakuan salah satu preman yang diamankan, satu bulan mereka bisa
mengantongi uang Rp 30 juta. Uang itu berasal dari hasil mereka memalak
tiap kios milik pedagang.
"Sebulan itu Rp 30 juta, di tempat yang
bakal laku dan banyak pengunjung. Harian Rp 10 ribu-20 ribu. Kalau
tidak bayar, dibongkar atau tidak boleh berdagang di situ," tambah Rikwanto .
Temuan
ini cukup membuat geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, dengan memalak
orang penghasilan mereka setara dengan manajer di perusahaan Jakarta.
Seperti
penelusuran merdeka.com, gaji pokok untuk tingkatan kepala cabang
sebuah bank sekitar Rp 30 juta. Sedangkan untuk tingkatan staf-nya, gaji
pokok mereka berkisar Rp 10-15 juta.
Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional mencapai level manajer dan tak mudah mencapai posisi itu.
Untuk
fresh graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman
kerja. Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada
perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat
jarang.
"Saya saja bagian customer service hanya Rp 3 juta-an
kalau gaji pokok," kata Septy, salah seorang karyawan bank kepada
merdeka.com.
Realita ini jelas membuat geleng-geleng kepala.
Paling tidak, pengakuan para preman ini soal penghasilannya cukup
menjadi bukti betapa profesi dunia hitam di Jakarta tumbuh begitu subur.
Hal ini berbanding terbalik dengan mereka yang benar-benar membanting
tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
(sumber: Merdeka.com)
Baca juga:
Setengah hari, preman Tanah Abang bisa dapat Rp 1 juta lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar