"Saya telah dianugerahi banyak hal: cinta keluarga saya, kepercayaan
rakyat New York, dan kesempatan untuk memimpin negara bagian ini. Saya
sangat menyesal tidak bisa memenuhi hal yang diharapkan dari saya," kata
Spitzer yang saat itu 48 tahun.
Politisi Partai Demokrat ini
melanjutkan, "Untuk urusan publik, saya bersikeras - saya sungguh
percaya- bahwa semua orang, terlepas dari posisi atau kekuasaan mereka,
harus bertanggung jawab atas tindakan mereka. Saya akan menuntut hal
yang sama pada diri saya. Karena alasan ini, saya mengundurkan diri dari
jabatan gubernur."
Spitzer mundur setelah sebuah skandal terkuak.
Awalnya, North Fork Bank melaporkan transaksi mencurigakan di rekening
Spitzer kepada sebuah unit di Departemen Keuangan yang ditugaskan
mengendus hal-hal seperti itu--semacam Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK) di sini.
Setelah ditelusuri, dana itu ternyata mengalir ke Emperors Club VIP, penyedia jasa lady escort
kelas premium. Agen ini menyediakan 50 wanita. Tarif termahal mencapai
US$ 30 ribu per hari. Kalau mau durasi pendek, tersedia tarif US$ 1.000
sampai US$ 5.500 per jam.
Spitzer telah menjadi pelanggan sejak
masih menjadi Jaksa Agung New York sampai menjabat Gubernur New York.
Sekitar 7 tahun. Duit yang dihabiskannya diperkirakan mencapai US$ 80
ribu dolar atau sekitar Rp 775 juta saat itu.
Ada beberapa perempuan Emperors Club VIP yang pernah 'menemani'
Spitzer. Tapi, yang paling terkenal tentu saja Ashley Alexandra Dupre.
Ia ketiban sial karena masuk radar pemantauan yang dipasang penyidik
federal.
Pada 13 Februari 2008, Dupre berangkat dari Pennsylvania
menuju Washington DC untuk menemui seorang klien. Pihak Emperors Club
VIP memberitahu, ia dan sang klien akan bertemu di Hotel Mayflower kamar
871. Kamar itu dipesan atas nama George Fox, salah seorang teman dan
penyandang dana Spitzer.
Mereka pun berjumpa. Dupre menggunakan nama samaran "Kristen." Sementara, Spitzer memakai nama sandi "Klien 9."
Tak butuh waktu terlalu lama untuk sampai ke telinga para jurnalis. Pada 10 Maret, The New York Times membongkar bahwa Spitzer adalah "Klien 9." Dua hari kemudian, koran prestisius tersebut menyebut Dupre adalah "Kristen."
Beberapa
hari sebelum pengungkapan itu, otoritas federal menangkap 4 orang dari
Emperors Club VIP dengan delik prostitusi dan pencucian uang. Emperors
Club VIP pun ditutup.
Dupre, saat itu 23 tahun, lolos dari
pidana. Ia menyatakan pensiun dari profesi tersebut, lalu merintis
karier di bidang musik dan fashion.
Sementara, lawan-lawan politik Spitzer sontak bereaksi. Anggota
parlemen negara bagian New York dari Partai Republik, James Tedisco,
mengatakan, keterlibatan Spitzer dalam jaringan prostitusi sungguh
menjatuhkan martabat kantor gubernur dan New York secara keseluruhan.
"Ia mesti mundur secepatnya," kata Tedisco kepada pers.
Lalu,
George Fox muncul. Ia membantah telah memesan kamar di Mayflower Hotel
yang menjadi arena kencan Spitzer dan Dupre. Digunakan tanpa
sepengetahuan dirinya.
Spitzer segera mengakui perbuatannya.
Lalu, ia mengundurkan diri. Ia digantikan Wakil Gubernur David Paterson,
yang menjadi gubernur kulit hitam pertama di negara bagian New York.
Sirna reputasinya sebagai politisi mumpuni.
Sebagai Jaksa Agung
New York (1999-2006), ia gencar membasmi korupsi, termasuk perang
melawan kejahatan kerah putih di Wall Street. Sejumlah kalangan
menyebutnya sebagai "Eliot Ness Masa Kini"--merujuk pada tokoh penegak
hukum di masa lalu yang tenar karena integritasnya.
Ia menjadi
Gubernur New York pada Januari 2007. Selama menjadi gubernur, ada
sejumlah gagasannya yang menuai kontroversi. Misalnya, legalisasi
pernikahan sesama jenis dan memberikan surat izin mengemudi pada imigran
ilegal. Kedua gagasan itu kandas.
Pada Maret 2008, kandas pula
karier politik Spitzer gara-gara aktivitas syahwat di luar pernikahan.
Ia pindah ranah dan menjadi komentator politik. Ayah tiga anak ini juga
sempat menjadi host dalam acara perbincangan di TV, Viewpoint with Eliot Spitzer. (liputan6.com/Yus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar