JAKARTA - Perayaaan Idul Adha kali ini yang jatuh pada 15 Oktober bisa
dipastikan menjadi hari spesial bagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Sebab, hari ini persis setahun pria ceking yang akrab disapa dengan nama
Jokowi itu memimpin DKI. Karenanya wajar saja perayaan malam takbiran
Idul Adha juga digelar meriah berbalut fesival reliji.
Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, kepemimpinan Jokowi dan Basuki T Purnama alias Ahok di DKI ternyata memang menghadirkan suasana lain. Meski angka kriminalitas tinggi dan banjir juga masih terjadi, namun Ari menyebut duet Jokowi-Ahok mampu membawa Jakarta menuju perbaikan.
"Kriminalitas memang masih ada, banjir juga terjadi. Tetapi harus jujur diakui setajun Jokowi-Ahok memimpin DKI menjadi duet maut yang mampu menghadirkan penampakan lain bagi perubahan Jakarta," kata Ari saat dihubungi, Senin (14/10) malam.
Ari yang sudah dua dekade lebih tinggal di Jakarta itu mencontohkan kinerja Jokowi membenahi pasar. Sebelum ada Jokowi-Ahok, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat dan Pasar Minggu di Jakarta Selatan dikenal sebagai titik kemacetan parah. Namun, lanjut Ari, ternyata Jokowi-Ahok bisa memberesinya kurang dari setahun.
Selain itu langkah Jokowi-Ahok merevitalisasi waduk dan memberesi kampung kumuh juga mulai membawa hasil. Ari juga menyebut program Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) bagi warga DKI merupakan keberhasilan Jokowi-Ahok yang tak bisa ditampik.
Ari juga mengapresiasi blusukan Jokowi. Sebab, kata Ari, ada upaya tulus Jokowi membangun komunikasi langsung dengan warga DKI untuk mencari solusi atas persoalan yang ada. Ari menilai gaya Jokowi itu terasa pas dengan Ahok yang ceplas-ceplos.
"Mana ada tipe pemimpin seperti ini di republik kita? Blusukan Jokowi dan gaya ceplas-ceplos Ahok memang sangat dibutuhkan untuk mengurai keruwetan Jakarta yang selama ini terkesan dibiarkan,"tandas staf pengajar program pascasarjana di FISIP UI itu.
Karenanya, kata Ari, wajar saja jika akhir-akhir ini suara untuk mengusung Jokowi jadi calon presiden (capres) makin kencang. Bahkan, sambung Ari, warga DKI perlu siap-siap merelakan Jokowi jika nantinya dikehendaki oleh mayoritas rakyat Indonesia untuk jadi presiden,
"Untuk kepentingan nasional yang lebih besar, hendaknya kita merelakan Jokowi bekerja untuk Indonesia, tidak saja untuk Jakarta. Warga DKI siap-siap saja mewakafkan Jokowi untuk seluruh negeri," pungkas Ari.(ara/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar