Ahli strategi dan konsultan polling, Partai Liberal, Mark textor meminta
maaf atas pernyataan rasial di akun Twitter-nya kemarin (20/11/2013),
yang mengkritik respon Indonesia atas terungkapnya penyadapan Australia
terhadap sejumlah pejabat Indonesia.
Dalam serangkaian komentar – yang sekarang sudah dihapus – Textor
mengatakan : "Australia dituntut meminta maaf oleh seseorang yang
wajahnya mirip bintang porno Filipina tahun 1970-an dan memiliki etika
untuk dicocokkan”.
Textor membantah spekulasi kalau kicauannya itu merujuk kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa.
"Saya
tidak merujuk kepada sosok tertentu tapi jika anda membayangkan
seseorang karena kicauan saya itu, saya tidak keberatan,” katanya kepada
ABC.
Tapi belakangan dalam wawancara dengan ABC, Textor menyampaikan permintaan maafnya di situs media sosial.
"Saya
minta maaf kepada sahabat saya di Indonesia – Saya frustasi karena
sedang di bawah tekanan media. Twitter memang bukan tempat untuk
diplomasi,"— Mark Textor (@markatextor) November 21, 2013
Penasehat
Partai Liberal ini kemarin juga menyatakan belum pernah ada warga
Indonesia yang di bom di Australia, dan mengunggah juga foto korban bom
Bali.
PM Tony Abbott menggambarkan komentar rasial Textor sebagai sesuatu yang “norak”.
Dalam
sesi tanya jawab hari ini, Pemimpin Oposisi, Bill Shorten bertanya
kepada Abbott mengapa tidak ada dari pemerintahannya yang berbicara
kepada Textor mengenai pernyataannya yang bersifat ‘menyerang’ tersebut.
"Apakah PM akan mengevaluasi semua kontrak antara pemerintah koalisi dengan perusahaan Textor?," kata Shorten.
Tapi Abbott hanya menjawab, “pernyataan textor itu norak dan sudah dihapus dan dia juga sudah meminta maaf”.
Textor
menyebut dirinya sebagai orang lingkaran dalam Perdana Menteri, dan
perusahaan riset pasar miliknya CrosbyTextor sudah dikaitkan dengan
Partai Liberal selama bertahun-tahun.
Hari ini, anggota koalisi di Parlemen, Greg Hunt, menawarkan teguran ringan.
"Saya
akan membiarkan Textor berbicara untuk dirinya sendiri tetapi ini
adalah momentum ketika semua orang di semua pihak harus sangat
menghormati satu sama lain dan juga hubungan diantara kita," katanya.
"Sopan santun, martabat, kesopanan, ini adalah kata yang harus kita semua tekankan hari ini."
Ada
sejumlah kalangan konservatif di Australia yang cukup tidak sabar
dengan kemarahan yang diungkapkan oleh pemerintah Indonesia.
Ahli
strategi dan konsultan polling Partai Liberal, Mark Textor tersinggung
dengan kemarahan tertentu yang diungkapkan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono di Twitter, dan situs kalangan konservatif Menzies House
bahkan bersuara lebih nyaring.
Sekretaris Parlemen, Steve Ciobo berusaha mengecilkan kaitan antara Textor dengan pemerintah koalisi.
"Mark
Textor adalah warga sipil biasa, dia pribadi yang memiliki usahanya
sendiri yang menyediakan dan telah menyediakan jasa bagi Partai
Liberal,” katanya.
"Tapi Dia tidak masuk dalam jajaran pemerintah, dia bukan tokoh pemerintah, dan dia juga bukan staf pemerintah.
"Sehingga komentar yang dia sampaikan , saya kira tidak tepat, tapi komentar itu dibuat dalam kapasitasnya sebagai pribadi.”
Respon Abbott dinilai tidak cukup
Menteri
Luar Negeri Oposisi, Tanya Plibersek mengatakan pemerintah koalisi
tidak melakukan apapun untuk memperbaiki hubungan dengan Indonesia.
"Terus terang saya sangat terkejut, “ katanya.
"Komentar itu sangat tidak patut, saya gembira mendapat informasi kalau komentar itu sudah dihapur di Twitter.”
Pemimpin Partai Buruh, Christine Milne juga menguttuk pernyataan yang disebutnya sangat “mengerikan”.
"Sudah
sangat jelas, Textor adalah sosok yang dekat dengan Partai Liberal dan
hal itu berbicara banyak mengenai opini Partai Liberal dibelakang
public,” kata Milne.
"Kicauan seperti ini akan dipandang sebagai
hal yang akan menyulut situasi, terutama karena hubungan yang erat
antara Mark Textor dan Perdana Menteri dan Partai Liberal pada umumnya.
"Itulah mengapa sangat penting Tony Abbott terlibat dalam hal ini secara pribadi."
"Itulah mengapa sangat penting Tony Abbott terlibat dalam hal ini secara pribadi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar