Jumat, 07 November 2014

Retno L.P. Marsudi: Menlu RI Wanita Pertama Indonesia

Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi lahir di Semarang pada tanggal 27 November 1962. Beliau adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia. Beliau dilantik sebagai anggota Kabinet Kerja pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pada tanggal 27 November 2014.
 
Semasa penugasannya sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda (2012 – 2014), beliau telah menorehkan berbagai pencapaian, diantaranya ialah terbentuknya Kemitraan Komprehensif (Comprehensive Partnership) antara Indonesia dan Belanda yang  merupakan pencapaian tertinggi dalam hubungan bilateral kedua negara.
Pada bulan April 2008 – Januari 2012, beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa pada Kementerian Luar Negeri RI. Selama mengemban tanggung jawab tersebut, berbagai pencapaian telah Beliau catatkan, diantaranya dengan berperan sebagai Kepala Juru Runding (Chief Negotiator) dalam pembahasan sejumlah dokumen Kemitraan Strategis/ Komprehensif dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Brazil dan sejumlah negara lainnya.
 
Selama periode 2005 – 2008, beliau merupakan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Eslandia. Berbagai kontribusi istimewa yang beliau berikan untuk pemajuan hubungan Indonesia dan Norwegia tersebut mendapatkan pengakuan dengan dianugerahkannya Order of Merit (Grand Officer), bintang jasa tertinggi kedua di Norwegia, oleh Raja Norwegia pada Desember 2011. Beliau merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tinggi tersebut.
 
Beberapa penugasan sebelumnya, antara lain:
 
  • Direktur Eropa Barat ( 20013 – 2005)
  • Direktur Kerja Sama Intra-Kawasan Amerika dan Eropa (2002 – 2003)
  • Deputi Direktur Kerja Sama Ekonomi Multilateral (2001)
  • Counselor Ekonomi KBRI Den Haag (1997 – 2001)
  • Third Secretary Penerangan pada KBRI Canberra (1990 – 1994)
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyelesaikan pendidikannya di jurusan Hubungan Internasional pada Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1985. Selain menempuh pendidikan mengenai European Union Law di Haagse Hogeschool di Den Haag Belanda dan Human Rights Studies di Oslo University, beliau juga telah menuntaskan sejumlah pendidikan diplomatik pada tahun 1986, 1996 dan 2002.
Beliau menikah dengan Bapak Agus Marsudi, seorang arsitek lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan TU Delft, Kerajaan Belanda. Dari pernikahan tersebut keduanya dianugerahi dua orang putra (Dyota Marsudi, 25 tahun dan Bagas Marsudi, 21 tahun).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar