Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi lahir di Semarang pada
tanggal 27 November 1962. Beliau adalah perempuan pertama yang menjabat
sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia. Beliau dilantik sebagai
anggota Kabinet Kerja pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pada
tanggal 27 November 2014.
Semasa penugasannya sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk
Kerajaan Belanda (2012 – 2014), beliau telah menorehkan berbagai
pencapaian, diantaranya ialah terbentuknya Kemitraan Komprehensif
(Comprehensive Partnership) antara Indonesia dan Belanda yang merupakan
pencapaian tertinggi dalam hubungan bilateral kedua negara.
Pada bulan April 2008 – Januari 2012, beliau menjabat sebagai
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa pada Kementerian Luar Negeri RI.
Selama mengemban tanggung jawab tersebut, berbagai pencapaian telah
Beliau catatkan, diantaranya dengan berperan sebagai Kepala Juru Runding
(Chief Negotiator) dalam pembahasan sejumlah dokumen Kemitraan
Strategis/ Komprehensif dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Brazil dan
sejumlah negara lainnya.
Selama periode 2005 – 2008, beliau merupakan Duta Besar Luar Biasa
dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan
Republik Eslandia. Berbagai kontribusi istimewa yang beliau berikan
untuk pemajuan hubungan Indonesia dan Norwegia tersebut mendapatkan
pengakuan dengan dianugerahkannya Order of Merit (Grand Officer),
bintang jasa tertinggi kedua di Norwegia, oleh Raja Norwegia pada
Desember 2011. Beliau merupakan orang Indonesia pertama yang menerima
penghargaan tinggi tersebut.
Beberapa penugasan sebelumnya, antara lain:
- Direktur Eropa Barat ( 20013 – 2005)
- Direktur Kerja Sama Intra-Kawasan Amerika dan Eropa (2002 – 2003)
- Deputi Direktur Kerja Sama Ekonomi Multilateral (2001)
- Counselor Ekonomi KBRI Den Haag (1997 – 2001)
- Third Secretary Penerangan pada KBRI Canberra (1990 – 1994)
Menteri
Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyelesaikan pendidikannya
di jurusan Hubungan Internasional
pada Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun
1985.
Selain menempuh pendidikan mengenai European
Union Law
di Haagse
Hogeschool
di Den Haag Belanda dan Human
Rights Studies
di Oslo
University,
beliau juga telah menuntaskan sejumlah pendidikan diplomatik pada
tahun 1986, 1996 dan 2002.
Beliau
menikah dengan Bapak Agus Marsudi, seorang arsitek lulusan
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
dan TU Delft, Kerajaan Belanda. Dari pernikahan tersebut keduanya
dianugerahi dua orang putra (Dyota Marsudi, 25 tahun dan Bagas
Marsudi, 21 tahun).
(Sumber: Kementerian Luar Negeri RI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar