Liu Lingchao, 39 tahun, pria asal China berjalan kaki selama tiga hari
menggendong rumahnya menuju Kota Liuzhou. Dia bermaksud menjual sampah
yang berhasil dia kumpulkan dengan menjadi pemulung.
Karena bentuk rumahnya yang mirip siput dia dijuluki Manusia Siput, seperti diberitakan oleh surat kabar the Daily Mail, Senin (1/12).
Meski hanya menjadi pemulung namun penghasilan Liu cukup untuk hidupnya sehari-hari.
Saat berada di kota dia tidur di dalam rumah siputnya yang lebih mirip tenda itu.
"Hidup saya hancur berantakan enam tahun lalu ketika saya kehilangan pekerjaan setelah ayah meninggal dan pernikahan saya juga bubar. Istri saya pergi meninggalkan saya begitu saja," kata Liu.
Liu akhirnya sadar, ia harus mengakhiri rasa depresinya dengan mulai mencari nafkah.
"Peluang yang paling memungkinkan adalah menjadi pemulung sampah. Kota adalah tempat paling bagus buat menjadi pemulung. Tapi ongkos dan biaya menginapnya membuat keuntungan dari memulung sedikit."
Akhirnya Liu mengakali situasi itu dengan membuat rumah yang bisa dia gendong sambil berjalan. Warga setempat yang melihat perbuatan Liu sering hilir mudik di kota lalu menjulukinya Pria Siput.
"Itu berarti saya tidak perlu keluar biaya menginap dan transportasi," ujar Liu.
"Bahkan kini saya bisa dapat uang dari hasil orang berfoto dengan rumah siput saya. Saya bilang ke mereka, 'meski kecil ini rumah saya dan cukup berguna'."
(sumber: Merdeka.com)
Karena bentuk rumahnya yang mirip siput dia dijuluki Manusia Siput, seperti diberitakan oleh surat kabar the Daily Mail, Senin (1/12).
Meski hanya menjadi pemulung namun penghasilan Liu cukup untuk hidupnya sehari-hari.
Saat berada di kota dia tidur di dalam rumah siputnya yang lebih mirip tenda itu.
"Hidup saya hancur berantakan enam tahun lalu ketika saya kehilangan pekerjaan setelah ayah meninggal dan pernikahan saya juga bubar. Istri saya pergi meninggalkan saya begitu saja," kata Liu.
Liu akhirnya sadar, ia harus mengakhiri rasa depresinya dengan mulai mencari nafkah.
"Peluang yang paling memungkinkan adalah menjadi pemulung sampah. Kota adalah tempat paling bagus buat menjadi pemulung. Tapi ongkos dan biaya menginapnya membuat keuntungan dari memulung sedikit."
Akhirnya Liu mengakali situasi itu dengan membuat rumah yang bisa dia gendong sambil berjalan. Warga setempat yang melihat perbuatan Liu sering hilir mudik di kota lalu menjulukinya Pria Siput.
"Itu berarti saya tidak perlu keluar biaya menginap dan transportasi," ujar Liu.
"Bahkan kini saya bisa dapat uang dari hasil orang berfoto dengan rumah siput saya. Saya bilang ke mereka, 'meski kecil ini rumah saya dan cukup berguna'."
(sumber: Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar