Rabu, 03 Desember 2014

Solidaritas dan dukungan Indonesia untuk Palestina

Jumat, 28 Nopember 2014
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia pada visi two-state solution dimana Palestina yang merdeka, berdaulat dan demokratis hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangga. Indonesia bersama masyarakat internasional akan terus berupaya untuk menghentikan pendudukan Israel atas Palestina. Sejalan dengan visi dan misi pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, isu Palestina akan tetap menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri Indonesia.
 
Disampaikan pula bahwa hubungan antara Indonesia dan Palestina telah berlangsung lama, sejak berdirinya Republik Indonesia. “Merupakan suatu hal yang sangat disayangkan bahwa Palestina merupakan satu- satunya peserta Konferensi Asia Afrika yang belum mencapai kemerdekaannya secara penuh”, ujar Menlu RI. Ditegaskan pula bahwa Indonesia  mengamati terus dengan penuh keprihatinan peningkatan aksi-aksi provokasi Israel di Jerusalem, utamanya terhadap Mesjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu tempat suci umat Islam dan memastikan keberlanjutan dukungan Indonesia kepada Palestina dalam pembangunan dan pengembangan kapasitas Palestina dalam berbagai bidang.
 
Hal tersebut disampaikan Menlu RI pada pembukaan seminar internasional yang diselenggarakan di Kementerian Luar Negeri RI, Jumat, 28 November 2014 dan bertemakan: “Unwavering Support of Indonesia to Palestine, and the Role of the United Nations” serta pameran foto mengenai Palestina dengan tema: Our Hearts, Our Minds and Our  Hands adalah dalam rangka International Year of Solidarity with Palestinian People tahun 2014. Seminar dan pameran foto mengenai Palestina tersebut diselenggarakan atas bekerjasama dengan Kedutaan Besar Palestina dan United Nations Information Center (UNIC) di Jakarta.  Seminar menghadirkan pejabat PBB dan pembicara dari kalangan pejabat pemerintah Indonesia, DPR, LSM, akademisi, perwakilan UNRWA, pemangku kepentingan di Indonesia dan perwakilan diplomatik di Jakarta.
 
Pada sesi proses perdamaian Palestina-Israel, Meidyatama Suryodiningrat, Editor-in-Chief The Jakarta Post  bertindak sebagai moderator. Seluruh Panelis yang terdiri dari Duta Besar Hasan Kleib, Dirjen Multilateral Kemlu RI, Y.M. Mahfudz Siddiq, anggota DPR RI, Fariz N. Mehdawi, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, dan Akademisi Universitas Indonesia, Broto Wardoyo (UI) menyatakan bahwa tidak terdapat perkembangan yang signifikan mengenai proses perdamaian terpokok karena tetap berlangsungnya Israeli illegal settlement dan aksi ilegal Israel lainnya hingga saat ini. Para Panelis menyampaikan bahwa telah banyak opsi dibahas dan ditetapkan, namun tidak dijalankan. Butuh dorongan dan genuine will bagi pemajuan proses perdamaian.
 
Sementara itu, mengenai upaya meringankan kesengsaraan rakyat Palestina, para Panelis dari UNRWA, Virginia Villar-Arribas dan MER-C, Dr. Joserizal Jurnalis  menyampaikan situasi kemanusiaan di Palestina, khususnya Gaza yang cukup menyedihkan dan membutuhkan bantuan segera. Direktur Kerja Sama Teknik Kemlu, Siti Nugraha Mauludiah menyampaikan bahwa Palestina adalah negara penerima bantuan terbesar Pemerintah Indonesia. MER-C menyampaikan sejumlah program bantuan dari Palestina yang berasal dari sumber dana masyarakat Indonesia khususnya pendirian Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Pada sesi ini, Direktur Timur Tengah Kemlu, Febrian Alphyanto Ruddyard, betindak sebagai moderator. (Sumber: Dit.Sosbud dan OINB). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar