Saat acara refleksi tahun 2011 dan
proyeksi 2012 Kementerian Luar Negeri, Mochtar tampak hadir di jejeran
para mantan menlu. Mengenakan batik cokelat dan bertongkat, dia diapit
oleh tokoh-tokoh Kemenlu, termasuk Menteri Marty Natalegawa.
Nama Mochtar bahkan disebut oleh Marty
untuk yang pertama kali dalam pidatonya. “Yang kami hormati, Bapak Prof.
Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Menteri Luar Negeri RI periode 1978 – 1988,”
tutur Marty sambil menundukkan kepala.
Penghormatan itu wajar saja. Sebab,
Mochtar adalah legenda hidup diplomat Indonesia saat ini. Di masa
kepemimpinannya, Kemenlu terkenal garang. Terutama dalam urusan-urusan
yang menyangkut batas darat, batas laut teritorial, dan batas landas
kontinen Indonesia.
Guru Besar Fakultas Hukum Unpad ini
pernah tercatat banyak berperan dalam konsep wawasan nusantara, terutama
saat dia menjabat sebagai wakil Indonesia di PBB New York dan Jenewa.
Kini, meski sudah berusia 82 tahun,
semangatnya untuk terus beraktivitas belum sirna. Tak sedikit pun dia
melewatkan perkembangan situasi Tanah Air. Semua dipantaunya lewat
pemberitaan media massa. “Saya tiap hari masih baca koran,” ucapnya saat
ditemui wartawan, Rabu (4/1/2012).
Meski begitu, dia tak mau memberikan
komentar banyak soal perkembangan diplomasi Tanah Air akhir-akhir ini.
Menurut pria yang gemar bermain catur ini, apa yang sudah dilakukan
pemerintah sekarang sudah bagus. “Nggak ada komentar apa-apa. Sudah
bagus, saya cukup memantau dari koran saja,” tutupnya sambil tertawa.
Mochtar lahir pada 17 April 1929. Gelar
sarjanai diraihnya dari Fakultas Hukum UI. Dia lantas melanjutkan kuliah
di Sekolah Tinggi Hukum Yale, Universitas Yale, AS pada 1955. Mochtar
lantas menekuni program doktor bidang ilmu hukum internasional di
Universitas Padjadjaran.
Mochtar memulai karier diplomasi pada
usia 29 tahun. Dari wikipedia, dia dikenal sebagai sosok yang piawai
dalam mencairkan suasana dalam suatu perundingan yang amat serius,
bahkan menegangkan. Dia cepat berpikir dan melontarkan kelakar untuk
mencairkan suasana. Maklum, dia suka berkelakar.
Di pemerintahan, selain menjadi Menlu,
Mochtar juga sempat duduk di kursi Menteri Kehakiman zaman Orde Baru.
Dia juga pernah menjadi wakil Indonesia di Konferensi Hukum Laut,
Jenewa, Colombo, Tokyo pada 1958-1961. Mochtar pun pernah menjadi wakil
Indonesia pada Sidang PBB mengenai Hukum Laut, Jenewa dan New York.
Mochtar pun tercatat sebagai guru besar di Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran Bandung. |
(dikutip dari sini)|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar