Minggu, 14 Juni 2015

Sejarah berdirinya SMA Cendrawasih 1 Komplek Deplu Gandaria



Pada tahun 1959, beberapa keluarga pegawai Departemen Luar Negeri sangat bersyukur setelah mendapar kesempatan menempati perumahan baru yang disediakan oleh Departemen Luar Negeri di kelurahan Gandaria Selatan, meskipun agak jauh dari kantor yang terletak di Pejambon.Selelah beberapa waktu, akhirnya ibu-ibu merasakan kerepotan, karena harus menyediakan waktu untuk mengantar dan menjemput anak-anak yang sudah bersekolah. Di sekolah yang letaknya agak jauh dari tempat tinggal.


Mengingat jalan yang harus ditempuh untuk mencapai sekolah sangat buruk, becek diwaktu hujan, berdebu di waktu panas, dan penuh dengan batu-batu besar, timbullah suatu gagasan bagi ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam organisasi wanita Deplu cabang Gandaria Selatan untuk dapat mengusahakan adanya sekolah khusus bagi anak-anak kecil di tingkat Taman Kanak-Kanak di dalam kompleks Perumahan Deplu Gandaria ini.



Berkat kerja sama dan keuletan ibu-ibu mencari dana untuk dapat membeli perlengkapan sekolah, maka pada tahun 1962 dapatlah diresmikan sebuah TK di kompleks ini dengan menempati garasi mobil dari rumah salah satu keluarga, sebagai guru TK salah seorang ibu, ada pula yang berpendidikan guru TK, sehingga lengkaplah sarana pendirian TK pada waktu itu, meskipun serba sederhana.Melihat perkembangan pendidikan di TK ini yang selanjutnya anak-anak ini harus melanjutkan pendidikan ke tingkat SD maka pada kesempatan lain Deplu membangun perumahan baru di Cipete, termasuk membangun gedung sekolah. Gedung yang hanya 6 ruangan ini dipergunakan 1 ruangan untuk TK, 2 ruangan untuk SD, 2 ruangan untuk SMP dan 1 ruangan untuk guru dan  diresmikan pada bulan Agustus 1964.


KENAPA BERNAMA CENDERAWASIH ?

Irian terkenal dengan burung Cenderawasihnya, burung yang agung,  gagah dan langka, maka nama burung ini mengingatkan kita kepada perjuangan Indonesia merebut kembali Irian dari Belanda. Masa perjuangan ini adalah pada tahun 1964, dimana saat itu pula TK, SD, SMP diresmikan, sehingga nama burung inilah diabadikan sebagai nama sekolah, dimana anak-anak Departemen Luar Negeri bersekolah.

Semoga sekolah “Cenderawasih, akan terkenal sebagaimana terkenalnya burung Cenderawasih.

Pada tahun 1964 itu tercatat 2 TK, 1 SD dan SMP yang selanjutnya dikelola oleh ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Organisasi Wanita Deplu.

Sementara di Gandaria Selatan dan Cipete sudah ada sekolah, maka ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi wanita Deplu cabang Senayan (Flat Deplu Senayan) juga mengusahakan :

  • Sekolah Peralihan, yaitu menampung anak-anak yang baru dating dari luar negeri agar dapat menyesuaikan pendidikan di Indonesia (1963)
  • Sebuah Taman Kanak-Kanak juga tahun 1964

Kemnudian ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi wanita Deplu cabang Iskandarsyah (flat Deplu Iskandarsyah) tahun 1965 juga mengusahakan pendirian 1 TK dan 1 SD. Sehingga pada tahun 1966, organisasi wanita Deplu sudah berhasil mendirikan 3 TK, 2 SD, dan 1 SMP. 1 TK di flat Senayan terpaksa ditutup karena ruangannya diperlukan untuk kantor Deplu baru TK tersebut digabung dengan TK Iskandaria. Begitu juga sekolah peralihan digabung menjadi SD Iskandaria.


Melihat perkembangan usaha pendidikan ini, atas desakan masyarakat (terutama kel. Deplu ), mengusulkan agar tingkat sekolah diteruskan ke tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, agar anak-anak yang tidak tertampung di sekolah negeri dapat ditampung, begitu juga anak-anak yang baru datang dari luar negeri yang belum bisa menyesuaikan pendidikannya di sekolah negeri.


Kembali bidang pendikan organisasi wanita Departemen Luar Negeri berjuang untuk mendapatkan tempat sekolah dan dana, agar dapat mewujudkan SMA yang diharapkan itu.

Atas izin, dan dukungan dari Bapak menteri Luar Neger Adam Maliki, organisasi wanita Departemen Luar Negeri dapat mewujudkan SMA Cenderawasih sebagai lanjutan SMP Cenderawasih dengan diberi sebidang tanah di perumahan Departemen Luar Negeri Gandaria Selatan, maka dalam rangka memperingati Hari Ibu 22 Desember 1973, peletakan batu pertama gedung SMA dilaksanakan.


Sementara menunggu gedung selesai, keluarga Deplu di Gandaria Selatan, memberi izin mempergunakan gedung pertama karena tahun  ajaran baru akan dumulai Januari 1974. Pada hari Senin tanggal 4 Januari 1974 diresmikan SMA Cenderawasih dengan jumlah murid 11 orang saja.


Oleh kaena prinsip pendirian sekolah ini adalah membantu pemerintah dan mencerdaskan bangsa sedangkan anak-anak yang baru datang dari luar nageri dan anak-anak Deplu lainnya yang tidak tertampung di SMA Negeri, dengan adanya sekolah ini anak-anak tamatan SMP tersalurkan. Selain dari itu sekolah ini juga menampung masyarakat lainnya, sehingga pada akhir tahun ajaran 1974, murid sudah mencapai 16 orang.


Karena gedung yang telah disediakan hanya 3 kelas sedangkan murid setiap tahun bertambah maka ibu-ibu dari organisasi wanita Deplu kembali berusaha mencari bantuan. Untuk sebuah gedung SMA lagi yang lengkap dengan sarananya.


Berkat usaha ini, maka Gubernur DKI Ali Sadikin  memberikan bantuannya, yaitu membangun gedung yang dipakai sekarang ini sejak tahun 1976.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar