Pada tahun 1959, beberapa keluarga pegawai Departemen Luar
Negeri sangat bersyukur setelah mendapar kesempatan menempati perumahan baru
yang disediakan oleh Departemen Luar Negeri di kelurahan Gandaria Selatan,
meskipun agak jauh dari kantor yang terletak di Pejambon.Selelah beberapa
waktu, akhirnya ibu-ibu merasakan kerepotan, karena harus menyediakan waktu
untuk mengantar dan menjemput anak-anak yang sudah bersekolah. Di sekolah yang
letaknya agak jauh dari tempat tinggal.
Mengingat jalan yang harus ditempuh untuk mencapai sekolah
sangat buruk, becek diwaktu hujan, berdebu di waktu panas, dan penuh dengan
batu-batu besar, timbullah suatu gagasan bagi ibu-ibu rumah tangga yang
tergabung dalam organisasi wanita Deplu cabang Gandaria Selatan untuk dapat
mengusahakan adanya sekolah khusus bagi anak-anak kecil di tingkat Taman
Kanak-Kanak di dalam kompleks Perumahan Deplu Gandaria ini.
Berkat kerja sama dan keuletan ibu-ibu mencari dana untuk
dapat membeli perlengkapan sekolah, maka pada tahun 1962 dapatlah diresmikan
sebuah TK di kompleks ini dengan menempati garasi mobil dari rumah salah satu
keluarga, sebagai guru TK salah seorang ibu, ada pula yang berpendidikan guru
TK, sehingga lengkaplah sarana pendirian TK pada waktu itu, meskipun serba
sederhana.Melihat perkembangan pendidikan di TK ini yang selanjutnya anak-anak
ini harus melanjutkan pendidikan ke tingkat SD maka pada kesempatan lain Deplu
membangun perumahan baru di Cipete, termasuk membangun gedung sekolah. Gedung yang
hanya 6 ruangan ini dipergunakan 1 ruangan untuk TK, 2 ruangan untuk SD, 2
ruangan untuk SMP dan 1 ruangan untuk guru dan
diresmikan pada bulan Agustus 1964.
KENAPA BERNAMA
CENDERAWASIH ?
Irian terkenal dengan burung Cenderawasihnya, burung yang
agung, gagah dan langka, maka nama burung ini mengingatkan kita kepada
perjuangan Indonesia merebut kembali Irian dari Belanda. Masa perjuangan ini
adalah pada tahun 1964, dimana saat itu pula TK, SD, SMP diresmikan, sehingga
nama burung inilah diabadikan sebagai nama sekolah, dimana anak-anak Departemen
Luar Negeri bersekolah.
Semoga sekolah “Cenderawasih, akan terkenal sebagaimana
terkenalnya burung Cenderawasih.
Pada tahun 1964 itu tercatat 2 TK, 1 SD dan SMP yang
selanjutnya dikelola oleh ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Organisasi
Wanita Deplu.
Sementara di Gandaria Selatan dan Cipete sudah ada sekolah,
maka ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi wanita Deplu cabang Senayan (Flat
Deplu Senayan) juga mengusahakan :
- Sekolah Peralihan, yaitu menampung anak-anak yang baru dating dari luar negeri agar dapat menyesuaikan pendidikan di Indonesia (1963)
- Sebuah Taman Kanak-Kanak juga tahun 1964
Kemnudian ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi wanita
Deplu cabang Iskandarsyah (flat Deplu Iskandarsyah) tahun 1965 juga
mengusahakan pendirian 1 TK dan 1 SD. Sehingga pada tahun 1966, organisasi
wanita Deplu sudah berhasil mendirikan 3 TK, 2 SD, dan 1 SMP. 1 TK di flat
Senayan terpaksa ditutup karena ruangannya diperlukan untuk kantor Deplu baru
TK tersebut digabung dengan TK Iskandaria. Begitu juga sekolah peralihan
digabung menjadi SD Iskandaria.
Melihat perkembangan usaha pendidikan ini, atas desakan
masyarakat (terutama kel. Deplu ), mengusulkan agar tingkat sekolah diteruskan
ke tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, agar anak-anak yang tidak tertampung
di sekolah negeri dapat ditampung, begitu juga anak-anak yang baru datang dari
luar negeri yang belum bisa menyesuaikan pendidikannya di sekolah negeri.
Kembali bidang pendikan organisasi wanita Departemen Luar
Negeri berjuang untuk mendapatkan tempat sekolah dan dana, agar dapat
mewujudkan SMA yang diharapkan itu.
Atas izin, dan dukungan dari Bapak menteri Luar Neger Adam Maliki, organisasi
wanita Departemen Luar Negeri dapat mewujudkan SMA Cenderawasih sebagai
lanjutan SMP Cenderawasih dengan diberi sebidang tanah di perumahan Departemen
Luar Negeri Gandaria Selatan, maka dalam rangka memperingati Hari Ibu 22
Desember 1973, peletakan batu pertama gedung SMA dilaksanakan.
Sementara menunggu gedung selesai, keluarga Deplu di Gandaria
Selatan, memberi izin mempergunakan gedung pertama karena tahun ajaran baru akan dumulai Januari 1974. Pada
hari Senin tanggal 4 Januari 1974 diresmikan SMA Cenderawasih dengan jumlah
murid 11 orang saja.
Oleh kaena prinsip pendirian sekolah ini adalah membantu
pemerintah dan mencerdaskan bangsa sedangkan anak-anak yang baru datang dari
luar nageri dan anak-anak Deplu lainnya yang tidak tertampung di SMA Negeri,
dengan adanya sekolah ini anak-anak tamatan SMP tersalurkan. Selain dari itu
sekolah ini juga menampung masyarakat lainnya, sehingga pada akhir tahun ajaran
1974, murid sudah mencapai 16 orang.
Karena gedung yang telah disediakan hanya 3 kelas sedangkan
murid setiap tahun bertambah maka ibu-ibu dari organisasi wanita Deplu kembali
berusaha mencari bantuan. Untuk sebuah gedung SMA lagi yang lengkap dengan
sarananya.
Berkat usaha ini, maka Gubernur DKI Ali Sadikin memberikan bantuannya,
yaitu membangun gedung yang dipakai sekarang ini sejak tahun 1976.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar