Pemerintah Indonesia berhasil terpilih
kembali sebagai anggota Open Government
Partnership Steering Committee (OGP SC) periode 2015 – 2018 pada tanggal 5
Agustus 2015. Dalam pemilihan yang dilakukan secara online dari tanggal 1 – 30 Juli 2015 ini, lima negara OGP yaitu
Indonesia, Chile, Romania, Tunisia, dan Sierra Leone bersaing guna menduduki
tiga dari 11 kursi yang tersedia dalam OGP SC. Selain Indonesia, negara lain
yang turut berhasil menjadi anggota OGP SC periode 2015 – 2018 adalah Chile dan
Romania.
OGP sendiri merupakan sebuah gerakan internasional yang
beranggotakan 66 negara dan bertujuan untuk memajukan
prinsip-prinsip pemerintahan yang berlandaskan transparansi, akuntabilitas,
pemberantasan korupsi, penguatan partisipasi publik, dan
inovasi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Inisiatif OGP dipahami sebagai sebuah misi yang memerlukan kerja sama lintas sektor, termasuk dari unsur pemerintah dan organisasi masyarakat sipil (civil
society organizations/CSO), guna memastikan tercapainya tujuannya secara terintegrasi dan menyeluruh di
semua lini.
Sebagai salah satu dari delapan pemrakarsa
OGP, Indonesia memandang penting keanggotaan dalam OGP sebagai bagian dari upaya untuk
mewujudkan visi dan misi pemerintahan yang transparan dan credible. Setelah turut membentuk OGP pada
tahun 2011, Indonesia kemudian terpilih menjadi Ketua Pendukung OGP pada tahun
2013 dan Ketua Utama OGP pada tahun 2014.
Keanggotaan Indonesia ke dalam OGP membawa berbagai keuntungan, termasuk mendorong akselerasi reformasi birokrasi, seperti
peningkatan layanan publik dan memperkuat upaya pencegahan korupsi, serta memberi masukan komprehensif ke dalam
proses perumusan kebijakan dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
Di dalam negeri, Indonesia mencanangkan gerakan Open Government Indonesia (OGI). Tim Inti OGI dikoordinasi bersama oleh Kementerian Luar Negeri (cq. Ditjen
Multilateral), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kantor Kepala Staf Presiden serta beranggotakan wakil dari Kementerian/Lembaga dan
CSO terkait. Melalui OGI, Pemerintah berkomitmen untuk menjalankan program dan
Rencana Aksi yang memperkokoh tiga pilar keterbukaan pemerintah, yaitu
transparansi, partisipasi publik, dan inovasi.
Keberhasilan Indonesia pada pemilihan OGP
SC kali ini merupakan keberhasilan Pemerintah yang kedua kali dalam menjadi
anggota Komite Pengarah OGP. Sebelumnya pada tahun 2012, Pemerintah Indonesia
juga telah diminta untuk menjadi anggota OGP SC. Keanggotaan Indonesia pada OGP
SC periode 2015-2018 ini diharapkan semakin membuka peluang bagi Pemerintah untuk
terus turut memimpin OGP dalam memajukan dan mempromosikan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip good governance, baik
pada tataran nasional, regional, maupun global. (sumber: Kemenlu RI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar