Indonesia
dikenal sebagai suatu negara dimana Islam, toleransi dan modernitas
hidup berdampingan dan maju bersama-sama. Karena itu Indonesia
berkomitmen untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam mempromosikan
toleransi dan perdamaian, baik di forum-forum regional maupun
internasional. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi pada acara Pejambon Ifthar yang diselenggarakan di Gedung Pancasila Kemlu, Jumat (10/6).
Lebih
lanjut, Menlu Retno memaparkan berbagai kegiatan yang diselenggarakan
Indonesia guna memajukan perdamaian, toleransi dan demokrasi. Misalnya, Interfaith Dialogue secara bilateral dan regional, serta rencana penyelenggaraan interfaith dialogue dengan negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) dan Bali Democracy Forum, masing-masing akan diselenggarakan pada bulan Oktober dan Desember 2016.
Pejambon Ifthar dengan penceramah agama Prof. Dr. Azyumardi Azra itu, dihadiri oleh lebih 200 undangan,
terdiri dari para keluarga tokoh proklamator, mantan Menteri Luar
Negeri RI, diplomat senior Indonesia, Duta Besar/Kepala Perwakilan negara sahabat di Jakarta, tokoh berbagai agama, akademisi, dan media massa.
Pejambon Ifthar, merupakan kegiatan tahunan dalam rangka menjalin dan mempererat silaturahmi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan, baik domestik maupun internasional. Para undangan tidak hanya kalangan Muslim, juga kalangan dan tokoh berbagai agama lainnya, sejalan dengan Islam sebagai rahmatan lil alamin. (Sumber: Direktorat Diplomasi Publik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar