Le Monde mengatakan telah melihat bukti yang 
menunjukkan badan intelijen Prancis menyadap dan mencatat jutaan 
panggilan telepon, pesan pendek dan surat elektronik yang dikirim dari 
Prancis ke ke negara-negara lain dan sebaliknya.
Seperti dilaporkan oleh wartawan BBC
 di Paris, Christian Fraser, berbagai stasiun penyadapan yang tersebar 
di Prancis dilaporkan menjaring milirian berkas data.
Ini dilakukan untuk memastikan siapa yang 
melakukan komunikasi, berapa lama komunikasi berlangsung, dari mana 
panggilan dilakukan dan juga berapa sering komunikasi dilakukan.
Menurut Le Monde, data itu disimpan di tiga 
lantai gedung markas DGSE, badan intelijen Prancis yang mengumpulkan 
informasi intelijen di luar negeri.
Para ahli mengatakan kumpulan data digunakan 
untuk membongkar jaringan teroris, tetapi juga dapat digunakan untuk 
kepentingan-kepentingan lain. Data juga dapat diakses oleh badan-badan 
intelijen dalam negeri.
Praktek ini, lapor Le Monde, dilakukan secara 
sembunyi-sembunyi dan tidak sah, dan keberadaannya berada di wilayah 
abu-abu yang seringkali digunakan oleh badan-badan intelijen di seluruh 
dunia.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar