Organisasi kebudayaan PBB, UNESCO, membekukan hak
suara Amerika Serikat dan Israel karena tidak membayar tunggakan dua
tahun kontribusi keuangan anggota, hingga batas akhir yang ditentukan.
Kedua negara diberi waktu hingga hari Jumat
(08/11) pukul 11.00 GMT untuk membayar kontribusi keuangan yang selama
ini tak dibayarkan.
Namun hingga tenggat terlewati UNESCO tidak menerima pengiriman uang dari Amerika atau Israel.
Pemerintah di Washington membekukan kontribusi
finansial pada bulan Oktober 2011 setelah UNESCO menetapkan status
keanggotaan penuh untuk Palestina.
Para pejabat Amerika mengatakan berdasarkan
undang-undang, Amerika tidak bisa memberikan sumbangan keuangan kepada
organisasi PBB yang mengakui keberadaan negara Palestina.
Menanggapi keputusan UNESCO tersebut, David
Killion, duta besar Amerika untuk UNESCO mengatakan bahwa negaranya
menganggap UNESCO sebagai mitra penting.
Meneruskan kerja sama
"Kami ingin tetap meneruskan kerja sama dengan UNESCO di semua bidang," kata Killion seperti dikutip kantor berita Reuters.
UNESCO bergerak di bidang pendidikan ilmiah dan
kebudayaan dan antara lain bertanggung jawab menentukan situs-situs
warisan budaya dunia, mempromosikan pendidikan global, dan kebebasan
pers.
Selama ini lebih seperlima sumber anggaran UNESCO berasal dari sumbangan Amerika.
Yang juga menolak mengirim sumbangan sejak kenaikan status Palestina adalah Israel.
Penghentian pembayaran oleh Amerika dan Israel menyebabkan anggaran UNESCO berkurang dari US$653 juta menjadi US$507 juta.
Kantor berita AFP memberitakan pengurangan anggaran ini antara lain membuat 300 posisi di UNESCO terancam dihapus.
Berbagai pihak mengatakan bergabung dengan UNESCO adalah salah satu upaya Palestina untuk diakui sebagai negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar