Selasa, 08 April 2014
Pembahasan mengenai tujuan-tujuan pembangunan masa depan tidak akan
lengkap tanpa melibatkan kaum muda sebagai mitra dan pemangku
kepentingan yang setara.
"Kaum muda juga harus terlibat dalam proses pembuatan keputusan mengenai isu-isu yang menyangkut kepentingan mereka, serta diperlakukan sebagai salah satu aset penting dalam pembangunan. Pada pokoknya, kaum muda harus ditempatkan sebagai inti dari pembangunan".
Hal itu ditekankan oleh dr. Nova Riyanty Yusuf, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, pada pidato utama (keynote speech) dengan tema “Youth at the Heart of Development”, yang disampaikan dalam pertemuan “High-Level Interactive Debate on the ICPD Beyond 2014 and Human Progress and Sustainability” di Markas Besar PBB, New York, Jumat (4/4/2014).
Ditambahkannya bahwa, “Agenda pembangunan untuk kaum muda yang sangat besar dan kompleks tidak akan dapat dicapai tanpa kemitraan yang nyata dan jujur".
Pemerintah, lanjut Nova, perlu meningkatkan sinergi antara berbagai program, serta mendorong kerjasama, koordinasi dan sinergi diantara kementerian dan badan pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, serta dengan kaum muda itu sendiri, guna mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang diperuntukkan bagi kaum muda.
Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh United Nations Population Fund (UNFPA), dan bertujuan untuk meningkatkan visibilitas global terhadap pesan-pesan utama dari kajian Program Aksi Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan (ICPD), guna memastikan pembangunan berkelanjutan dengan menempatkan hak asasi seluruh manusia dan individu sebagai inti dari Agenda Pembangunan Pasca 2015.
UNFPA mengundang 28 tamu khusus dari kalangan pejabat maupun mantan pejabat pemerintah pada tingkat kepala negara, menteri, wakil menteri, pimpinan lembaga donor, tokoh internasional, serta pejabat tinggi PBB. Dalam pertemuan tersebut, UNFPA juga mengundang Prof. dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Kepala BKKBN, sebagai salah satu tamu undangan khusus.
Dr. Nova Riyanty Yusuf merupakan salah satu dari lima pembicara utama (keynote speaker) pada pertemuan dimaksud. Pembicara lainnya adalah Mr. Anote Tong (Presiden Kiribati), Profesor Fred Sai (Ketua ICPD Conference Kairo 1994), Dr. Mervat el-Tallawy (Chairwoman of the National Council for Women, Mesir), dan Mr Joaquim Chissano (mantan Presiden Mozambik). (Sumber: PTRI New York)
"Kaum muda juga harus terlibat dalam proses pembuatan keputusan mengenai isu-isu yang menyangkut kepentingan mereka, serta diperlakukan sebagai salah satu aset penting dalam pembangunan. Pada pokoknya, kaum muda harus ditempatkan sebagai inti dari pembangunan".
Hal itu ditekankan oleh dr. Nova Riyanty Yusuf, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, pada pidato utama (keynote speech) dengan tema “Youth at the Heart of Development”, yang disampaikan dalam pertemuan “High-Level Interactive Debate on the ICPD Beyond 2014 and Human Progress and Sustainability” di Markas Besar PBB, New York, Jumat (4/4/2014).
Ditambahkannya bahwa, “Agenda pembangunan untuk kaum muda yang sangat besar dan kompleks tidak akan dapat dicapai tanpa kemitraan yang nyata dan jujur".
Pemerintah, lanjut Nova, perlu meningkatkan sinergi antara berbagai program, serta mendorong kerjasama, koordinasi dan sinergi diantara kementerian dan badan pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, serta dengan kaum muda itu sendiri, guna mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang diperuntukkan bagi kaum muda.
Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh United Nations Population Fund (UNFPA), dan bertujuan untuk meningkatkan visibilitas global terhadap pesan-pesan utama dari kajian Program Aksi Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan (ICPD), guna memastikan pembangunan berkelanjutan dengan menempatkan hak asasi seluruh manusia dan individu sebagai inti dari Agenda Pembangunan Pasca 2015.
UNFPA mengundang 28 tamu khusus dari kalangan pejabat maupun mantan pejabat pemerintah pada tingkat kepala negara, menteri, wakil menteri, pimpinan lembaga donor, tokoh internasional, serta pejabat tinggi PBB. Dalam pertemuan tersebut, UNFPA juga mengundang Prof. dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Kepala BKKBN, sebagai salah satu tamu undangan khusus.
Dr. Nova Riyanty Yusuf merupakan salah satu dari lima pembicara utama (keynote speaker) pada pertemuan dimaksud. Pembicara lainnya adalah Mr. Anote Tong (Presiden Kiribati), Profesor Fred Sai (Ketua ICPD Conference Kairo 1994), Dr. Mervat el-Tallawy (Chairwoman of the National Council for Women, Mesir), dan Mr Joaquim Chissano (mantan Presiden Mozambik). (Sumber: PTRI New York)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar