Yogyakarta - Dubes Burhan Muhammad adalah
Patriot Bangsa, hal ini diungkapkan Wamenlu AM Fachir saat serah terima
jenazah almarhum Burhan Muhammad dari Pemerintah Indonesia kepada pihak
keluarga di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta (19/5).
“Bapak Dubes Burhan Muhammad adalah seorang patriot, beliau gugur dalam melaksanakan tugas negara,” kata Wamenlu.
“Pemerintah Indonesia memberikan penghormatan dan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas jasa, dedikasi, loyalitas, sumbangsih serta
pengabdiannya kepada negara,” lanjut Wamenlu.
Malam hari (19/3) sebelum jenazah diberangkatkan ke Yogyakarta,
Pemerintah Indonesia juga telah memberikan penghormatan terakhir kepada
almarhum Dubes Burhan Muhammad dengan disemayamkan di gedung bersejarah
Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri.
Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, Kabinet Kerja dan Menlu Retno
Marsudi beserta segenap jajaran Kemlu turut menghadiri untuk memberikan
penghormatan kepada Dubes Burhan.
“Kita bersedih dan berduka, namun pada saat bersamaan kita juga bangga dengan jasa-jasa almarhum” lanjut Wamenlu Fachir.
“Kita doakan agar beliau mendapat tempat terhormat di sisi Allah
Swt dan kepada keluarga kita doakan diberikan ketabahan dalam
menghadapi ketentuan Allah,” sambungnya.
“Mari kita kenang beliau sebagai orang yang baik dan orang yang
sholeh, dan menjadi teladan bagi kita semua. Kita kenang
perjuangannya, kita kenang jasa-jasa dan kebaikan beliau dan kenangan
yang menjadi doa kita bersama. Selamat jalan Pak Burhan,” pungkas
Wamenlu dengan nada lirih.
Kenangan Sosok Burhan Muhammad
Sebagian besar pelayat yang datang ke rumah duka, mengenang
almarhum sebagai sosok yang religius, sederhana, tegas, loyal, penuh
dedikasi, memperhatikan bawahan dan berpandangan jauh ke depan dengan
menomorsatukan pendidikan dan mendorong kemajuan para stafnya.
“Semua staf di KBRI harus dapat menunaikan rukun Islam kelima dari
Pakistan,” ucap almarhum dalam satu kesempatan di KBRI Islamabad kepada
para stafnya. Demikian kenang staf pribadinya.
“Pak Burhan itu hidupnya sederhana, walaupun sudah menjadi pejabat
tinggi, namun tetap tinggal di Yogya, kita merasa sangat kehilangan dan
kaget atas musibah ini ” ungkap salah seorang peziarah yang hadir di
rumah duka.
“Beliau selalu memotivasi kami para staf untuk meningkatkan
kapasitas dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yag lebih tinggi,”
kenang Fahmi staf di tempat almarhum berdinas sebelum menjabat sebagai
Duta besar.
“Orangnya menyenangkan, baik hati dan selalu menjaga silaturrahim
dengan teman, kerabat bahkan dengan para guru-gurunya yang lama tidak
bertemu bila ada kesempatan pulang ke Yogya, hal itu selalu
dilakukan,” kata H. Mufti pengemudi ambulans yang membawa jenazah
almarhum dan mengenal beliau cukup dekat.
Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang sportif dan pecinta berat
olah raga tenis. Tak heran almarhum selalu membawa sendiri raket tenis
dalam tasnya.
“Beliau sering mengajak kami berolahraga bersama khususnya main
tennis bila ada waktu luang,“ cetus mantan kolega di lembaga telik
intelijen.
Almarhum berlaku ikhlas dalam berinteraksi dengan sesama kolega dan
staf. Keikhlasan almarhum dirasakan benar oleh berbagai pihak yang
mengenalnya. Hal senada juga diaminkan oleh staf KBRI Islamabad yang
ikut menghantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir.
“Pak Dubes orangnya ikhlas dan selalu sedia menerima masukan dari
kami para stafnya,” kata Faiz yang belum setahun bertugas di KBRI
Islamabad .
Almarhum Duta Besar Muhammad Burhan Muhammad dan Almarhumah Heri
Listyawati meninggalkan dua orang anak putra yang mulai menanjak
dewasa, Pittra Amrullah (19 thn) dan Yoga Sulistya Burhan (18 thn).
Saat sambutan untuk melepas almarhum ke pemakaman di rumah duka,
Dubes Chilman Arisman selaku adik kandung almarhum Dubes Burhan Muhammad
mohon mendoakan keduanya menjadi anak sholeh yang selalu mendoakan
kedua orang tua dan membanggakan kedua orang tuanya.
Upacara pemakaman secara militer dipimpin inspektur upacara Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Abdul Muis.
Almarhum Dubes Muhammad Burhan Muhammad dimakamkan dengan prosesi
pemakaman militer berdekatan dengan makam istri yang amat disayangi Heri
Listyawati yang telah mendahului dikuburkan di tempat yang sama di
Permakaman keluarga Mondoliko Muja Muju Umbulharjo, Yogyakarta. Selamat
jalan pak Dubes Burhan, May You Rest In Peace. (Sumber: Dit.Infomed/QZN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar