Selasa, 30 Juni 2015

Kemampuan diplomasi Ali Alatas diatas rata-rata diplomat Indonesia

Sunday, 22 November 2009 08:22 

Dr. Ir. Suharyadi, MS.
Rektor Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Setiap tahun sejak tahun 2005, Universitas Mercu Buana, Jakarta, selalu memberikan UMB Award kepada tokoh-tokoh nasional yang dinilai memiliki jasa-jasa yang luar biasa terhadap bangsa dan negara Indonesia, sesuai dengan bidangnya masing-masing, jadi tidak terfokus pada salah satu bidang saja. UMB Award yang pertama kita berikan kepada Roeslan Abdul Gani, dimana kita semua mengakui jasa-jasa beliau yang luar biasa di bidang politik. Kedua kepada Rosihan Anwar atas jasa-jasanya yang luar biasa dibidang kewartawanan. Ketiga kepada Emil Salim atas jasa-jasanya yang luar biasa dalam bidang lingkungan hidup. Keempat kepada Sri Mulyani, walaupun masih muda tetapi kita melihat beliau mempunyai jasa yang cukup besar dibidang keuangan dan peningkatan perekonomian Indonesia. Dan sekarang yang kelima, ini diberikan kepada almarhum Ali Alatas atas jasa-jasanya yang luar biasa di bidang diplomasi. 
 
Kita melihat bahwa sejak menjadi Duta Besar di PBB, beliau telah membawa bangsa Indonesia itu menjadi lebih dikenal. Diplomasi yang dilakukan oleh beliau itu telah menjadikan bangsa Indonesia benar-benar sejajar dengan bangsa-bangsa yang lain, karena memang fungsi diplomasi adalah bagaimana para diplomat itu bisa memberikan pemahaman kepada pemerintahan di berbagai negara untuk menghargai bahwa bangsa Indonesia itu mempunyai suatu keistimewaan dan keunggulan-keunggulan. Hal itu patut disampaikan sehingga pandangan yang selama ini meremehkan kita, semakin lama bisa dihilangkan, dan dalam hal ini peran Ali Alatas sangat menonjol.
 
Ketika beliau menjadi menlu, perannya di bidang politik dan upaya-upaya perdamaian di Timur Tengah dan sebagainya juga diakui oleh negara-negara di dunia, itu saya kira yang paling penting, sehingga akhirnya banyak negara yang kemudian mengusulkan beliau untuk dinominasikan sebagai Sekjen PBB. Kemampuan diplomasi Ali Alatas itu melebihi rata-rata diplomat Indonesia, dan kalau kita mau mensejajarkan, beliau mungkin setara dengan Mochtar Kusuma Atmadja. Inilah yang melatar belakangi mengapa tim UMB Award pada akhirnya menetapkan Ali Alatas sebagai penerima award tahun ini. Sebenarnya almarhum sudah dinominasikan untuk menerima award ini tahun yang lalu, namun karena kesibukan beliau sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, kemudian beliau meminta agar ditunda tahun depan, namun ternyata beliau kemudian wafat. 
 
Penghargaan yang diberikan dalam UMB Award ini tidak saja berupa piagam penghargaan tetapi juga dalam bentuk uang senilai 200 juta, dimana pajaknya juga ditanggung oleh kami. Dan kami berharap dengan memberikan penghargaan ini kepada para pahlawan, kami berupaya mengingatkan kembali kepada masyarakat mengenai suri tauladan yang diberikan oleh para pahlawan tersebut, sehingga dengan demikian dapat mempengaruhi kiprah masyarakat didalam membangun masa depan bangsa dan negara sesuai dengan bidangnya masing-masing.
 
Ali Alatas memang memiliki reputasi yang terus tertata, jenjang karirnya berjalan dengan sangat mantap, dimulai pada usia 22 tahun sebagai diplomat sampai akhirnya menjadi Dubes di PBB dan kemudian menjabat sebagai Menlu. Harapan kita bersama sebagai suatu bangsa adalah bagaimana peran Deplu dalam upaya-upaya semakin meningkatkan citra bangsa Indonesia ini harus lebih ditingkatkan. Menlu Marty Natalegawa memang harus membentuk tim yang handal untuk betul-betul bisa membangun citra bangsa yang lebih baik dan meningkatkan peran Indonesia didalam percaturan internasional.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar