Sunday, 22 November 2009 08:22
Dr. Ir. Suharyadi, MS.
Rektor Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Setiap
tahun sejak tahun 2005, Universitas Mercu Buana, Jakarta, selalu
memberikan UMB Award kepada tokoh-tokoh nasional yang dinilai memiliki
jasa-jasa yang luar biasa terhadap bangsa dan negara Indonesia, sesuai
dengan bidangnya masing-masing, jadi tidak terfokus pada salah satu
bidang saja. UMB Award yang pertama kita berikan kepada Roeslan Abdul
Gani, dimana kita semua mengakui jasa-jasa beliau yang luar biasa di
bidang politik. Kedua kepada Rosihan Anwar atas jasa-jasanya yang luar
biasa dibidang kewartawanan. Ketiga kepada Emil Salim atas jasa-jasanya
yang luar biasa dalam bidang lingkungan hidup. Keempat kepada Sri
Mulyani, walaupun masih muda tetapi kita melihat beliau mempunyai jasa
yang cukup besar dibidang keuangan dan peningkatan perekonomian
Indonesia. Dan sekarang yang kelima, ini diberikan kepada almarhum Ali Alatas atas jasa-jasanya yang luar biasa di bidang diplomasi.
Kita
melihat bahwa sejak menjadi Duta Besar di PBB, beliau telah membawa
bangsa Indonesia itu menjadi lebih dikenal. Diplomasi yang dilakukan
oleh beliau itu telah menjadikan bangsa Indonesia benar-benar sejajar
dengan bangsa-bangsa yang lain, karena memang fungsi diplomasi adalah
bagaimana para diplomat itu bisa memberikan pemahaman kepada
pemerintahan di berbagai negara untuk menghargai bahwa bangsa Indonesia
itu mempunyai suatu keistimewaan dan keunggulan-keunggulan. Hal itu
patut disampaikan sehingga pandangan yang selama ini meremehkan kita,
semakin lama bisa dihilangkan, dan dalam hal ini peran Ali Alatas
sangat menonjol.
Ketika
beliau menjadi menlu, perannya di bidang politik dan upaya-upaya
perdamaian di Timur Tengah dan sebagainya juga diakui oleh negara-negara
di dunia, itu saya kira yang paling penting, sehingga akhirnya banyak
negara yang kemudian mengusulkan beliau untuk dinominasikan sebagai
Sekjen PBB. Kemampuan diplomasi Ali Alatas itu melebihi rata-rata
diplomat Indonesia, dan kalau kita mau mensejajarkan, beliau mungkin
setara dengan Mochtar Kusuma Atmadja. Inilah yang melatar belakangi
mengapa tim UMB Award pada akhirnya menetapkan Ali Alatas sebagai
penerima award tahun ini. Sebenarnya almarhum sudah dinominasikan untuk
menerima award ini tahun yang lalu, namun karena kesibukan beliau
sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, kemudian beliau meminta agar
ditunda tahun depan, namun ternyata beliau kemudian wafat.
Penghargaan
yang diberikan dalam UMB Award ini tidak saja berupa piagam penghargaan
tetapi juga dalam bentuk uang senilai 200 juta, dimana pajaknya juga
ditanggung oleh kami. Dan kami berharap dengan memberikan penghargaan
ini kepada para pahlawan, kami berupaya mengingatkan kembali kepada
masyarakat mengenai suri tauladan yang diberikan oleh para pahlawan
tersebut, sehingga dengan demikian dapat mempengaruhi kiprah masyarakat
didalam membangun masa depan bangsa dan negara sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
Ali
Alatas memang memiliki reputasi yang terus tertata, jenjang karirnya
berjalan dengan sangat mantap, dimulai pada usia 22 tahun sebagai
diplomat sampai akhirnya menjadi Dubes di PBB dan kemudian menjabat
sebagai Menlu. Harapan kita bersama sebagai suatu bangsa adalah
bagaimana peran Deplu dalam upaya-upaya semakin meningkatkan citra
bangsa Indonesia ini harus lebih ditingkatkan. Menlu Marty Natalegawa
memang harus membentuk tim yang handal untuk betul-betul bisa membangun
citra bangsa yang lebih baik dan meningkatkan peran Indonesia didalam
percaturan internasional.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar